Berkat dan kesuksesan bisa membuat manusia lupa diri dan melupakan Tuhan yang telah memberkati. Demikian pula dengan umat Tuhan. Saat Tuhan memberkati dan memberi kesuksesan, kita bisa saja lupa diri dan melupakan Tuhan. Sadarkah Anda bahwa bila semua yang kita miliki diambil dari diri kita, kita bukan siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa?
Mazmur 80 adalah sebuah doa yang dinaikkan ke hadapan Tuhan, Allah semesta alam, Sang Gembala Israel yang sejati. Isi doa ini memohon penyelamatan dan pemulihan dari Tuhan. Saat itu, umat Tuhan sedang dalam keadaan penuh air mata, menjadi pokok percederaan tetangga dan olok-olok musuh. Pemazmur menggambarkan umat Tuhan bagaikan pohon anggur besar yang telah berakar dalam dan tumbuh memenuhi negeri, namun kemudian Tuhan melanda tembok-tembok kota sehingga siapa saja dapat memetiknya. Pemazmur memohon agar Tuhan mau kembali mengindahkan pohon yang telah dibakar dan ditebang orang itu. Ia memohon Tuhan mau melindungi, membiarkan hidup, bahkan memulihkannya kembali.
Saat Tuhan memberkati dengan berlimpah-limpah, kita harus tahu diri, bersyukur dan menyadari bahwa semua berkat itu adalah anugerah Tuhan. Jika Tuhan mengambil kembali apa yang kita miliki karena kita melupakan--bahkan meninggalkan--Tuhan, biarlah kita tahu diri, datang kembali kepada-Nya, bertobat, memohon pengampunan, meminta anugerah, serta mengharapkan Dia kembali berkenan dan memulihkan keadaan kita. Dialah satu-satunya Tuhan, Allah semesta alam, yang berkuasa memberi dan mengambil apa pun yang ada pada kita. "Biarlah wajah-Nya bersinar, maka kita akan selamat" (80:20). [SS]
"Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat." Mazmur 80:20