Kehidupan Tuhan Yesus mencerminkan kepedulian Allah kepada manusia. Kepedulian Yesus Kristus nampak saat Dia menghadiri suatu pesta penikahan di kota Kana yang terletak di wilayah Galilea. Maria, ibu yang dipakai Allah untuk melahirkan Yesus Kristus, merasa prihatin karena penyelenggara pesta kekurangan anggur. Keprihatinan itu mendorong Maria untuk meminta pertolongan Tuhan Yesus. Sebagai wujud kepedulian-Nya terhadap ibu-Nya dan terhadap keluarga mempelai, Tuhan Yesus bertindak dengan mengubah air biasa menjadi air anggur. Kepedulian Yesus Kristus juga nampak melalui kemarahan yang muncul saat Dia melihat bahwa bagian halaman Bait Suci yang semestinya menjadi tempat bagi orang-orang bukan Yahudi untuk berdoa ternyata dipakai untuk berdagang (mencari keuntungan). Kemarahan Tuhan Yesus yang diungkapkan dengan mengobrak-abrik perdagangan di halaman Bait Suci itu bukanlah pelampiasan hawa nafsu, melainkan wujud kepedulian terhadap kepentingan Allah dan kepentingan masyarakat umum yang datang untuk berdoa.
Cara Tuhan Yesus menghadapi situasi adalah cermin bagi orang Kristen pada masa kini. Apakah Anda peduli terhadap isu-isu sosial dan keagamaan yang terjadi di sekitar Anda? Apakah Anda peduli terhadap mereka yang ditimpa bencana? Apakah Anda peduli terhadap tetangga dan keluarga Anda sendiri? Apakah Anda peduli terhadap apa yang terjadi di gereja Anda? Bagi Tuhan Yesus, kepedulian melahirkan tindakan. Mari kita mengevaluasi peran serta kita dalam kehidupan bermasyarakat, bergereja, dan bahkan dalam keluarga kita sendiri! Apakah mata dan hati Anda telah terbuka untuk melihat dan merasakan apa yang terjadi di sekitar Anda? [P]
"Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mer eka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya." Yohanes 2:15