Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi TUHAN, tetapi TUHAN menetapkan bahwa keturunannyalah yang diizinkan membangun Rumah TUHAN. Sejarah bangsa Israel dalam Perjanjian Lama mencakup masa pengembaraan di padang gurun di bawah pimpinan Musa, masa menetap di Tanah Kanaan di bawah pimpinan para hakim, dan masa Kerajaan yang dimulai dari pemerintahan Raja Saul. Dalam ketiga kurun waktu tersebut, TUHAN selalu memberi kepada umat-Nya tanpa menuntut balasan selain kesetiaan kepada-Nya. Jelaslah bahwa di sini terdapat gambaran tentang Seorang Bapa yang bekerja keras untuk mencukupkan kebutuhan anak-anak-Nya.
Secara khusus, TUHAN berjanji untuk memberkati Raja Daud dan keturunannya dengan janji penyertaan TUHAN yang membawa kemenangan dan kebesaran (17:8), janji tentang Tanah Perjanjian yang akan menjadi tanah milik untuk tinggal dan beraktivitas (17:9), serta janji tentang keturunan Daud yang kerajaannya kokoh sehingga bisa membangun Bait Allah (17:11). Janji tentang keturunan Daud ini lalu menjadi janji tentang takhta yang kokoh "selama-lamanya" (17:14) yang bersifat eskatologis (menyangkut masa depan) dan merujuk pada Sang Mesias. Semua janji ini direspons oleh Daud dengan benar, yaitu dengan bersyukur dan yakin, khususnya menyangkut janji tentang keturunannya (17:24).
Apakah kaitan janji TUHAN di atas dengan diri kita? Janji tentang Sang Mesias (sebagai keturunan Daud) telah digenapi dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Sang Mesias itu telah datang untuk memberikan anugerah keselamatan bagi setiap orang--termasuk kita--yang percaya kepada-Nya. Sambutlah janji tersebut! [R]
"Maka nama-Mu akan menjadi teguh dan besar untuk selamalamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam, Allah Israel adalah Allah bagi orang Israel; maka keluar ga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu." 1 Tawarikh 17:24