Kitab 1 Tawarikh 3–4 memuat tentang silsilah Daud dan keturunannya dengan panjang lebar, meskipun tidak secara lengkap. Dalam 4:9–10, diceritakan tentang "Yabes" (sebutan ini berarti kesakitan atau penderitaan yang sangat hebat) yang diberi nama seperti itu untuk mengungkapkan kesakitan yang dialami oleh ibunya saat melahirkan dia. Yabes adalah seorang yang "lebih dimuliakan" daripada saudara-saudaranya. "Dimuliakan" berarti dihormati, mendapat kehormatan, dijadikan terhormat. Siapa yang membuat Yabes dimuliakan? TUHAN telah mengangkat status Yabes dari seorang yang terus dibayangi oleh rasa bersalah terhadap ibunya menjadi seorang percaya yang memanjatkan doa yang amat terkenal dalam kekristenan, yang disebut sebagai "Doa Yabes". Ada orang yang menilai doa tersebut sebagai doa yang duniawi karena isinya meminta kesuksesan dan keberhasilan. Akan tetapi, bila diamati secara lebih mendalam, doa Yabes adalah doa yang mengungkapkan keyakinan pada janji TUHAN. Bukankah doa, "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, ..." (4:10) menunjuk kepada penggenapan janji tentang Tanah Perjanjian yang memang telah dijanjikan TUHAN untuk diberikan kepada umat Israel? Bukankah wajar bila Allah mengabulkan doa yang didasarkan pada keyakinan akan janji Allah sendiri?
Kisah hidup Yabes merupakan penegasan bahwa bayang–bayang yang buruk pada masa lalu tidak boleh menjadi alasan untuk menghindari relasi dengan TUHAN. Relasi yang intim dengan TUHAN harus terus dijalin melalui doa. Marilah kita bertekun dalam doa dan menikmati relasi yang semakin intim dengan Tuhan. [R]
"Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu." Mazmur 80:18-19