Ibadah di Bait Allah adalah pesan penting dalam pasal 23 ini. Raja Daud mengetahui bahwa fokus hidup bangsanya yang utama seharusnya adalah setia beribadah pada TUHAN yang dari dulu sampai sekarang tetap menyertai serta diam bersama umat-Nya (23:25). Tanggung jawab peribadatan dipercayakan kepada suku Lewi yang memang dikhususkan TUHAN untuk melayani Dia. Suku Lewi dibagi dalam beberapa bidang Pelayanan, yaitu pengawas pekerjaan rumah TUHAN, pengatur dan hakim, penunggu pintu gerbang, pemuji TUHAN dengan alat–alat musik (23:4–5). Dalam kaitan dengan ibadah, mereka membantu anak–anak Harun dalam penyelenggaraan ibadah, pengawasan pelataran, bilik–bilik, pentahiran perkakas rumah TUHAN, menyediakan sajian dan tepung untuk korban sajian, serta menaikkan pujian syukur bagi TUHAN tiap pagi dan petang, mempersiapkan perayaan hari raya (23:28–31).
Apa yang dilakukan atau diatur oleh Raja Daud ini menunjukkan prinsip ibadah pada TUHAN yang dimengerti dan diikuti oleh Salomo, suku Lewi dan umat TUHAN. Prinsip ibadah ini mencakup pentingnya mempersiapkan, mengatur, dan melaksanakan ibadah pada TUHAN. Prinsip ibadah ini juga memperlihatkan adanya semangat untuk melayani dengan penuh ucapan syukur dan pengagungan pada TUHAN. Jadi, 1 Tawarikh 23 mengajarkan bahwa saat kita sedang beribadah, sebenarnya kita juga sedang melayani. Sebaliknya, saat kita melayani, sebenarnya kita juga sedang beribadah. Lakukanlah ibadah dan pelayanan dengan perasaan kagum dan rasa syukur pada TUHAN yang telah menyelamatkan kita. Saat Anda beribadah dan melayani, sadarkah Anda bahwa keduanya tak terpisahkan? [R]
Sebab Daud telah berkata: "TUHAN, Allah Israel, telah mengaruniakan keamanan kepada umat-Nya, dan Ia diam di Yerusalem sampai selama–lamanya." 1 Tawarikh 23:25