Raja Daud segera memasuki masa pensiun. Posisinya sebagai Raja Israel akan digantikan oleh Salomo. Nampaknya, Raja Daud menyadari bahwa dirinya akan segera meninggal. Menjelang masa pensiun, Raja tua ini tidak lupa untuk menjelaskan apa yang ia wariskan terhadap penggantinya. Raja Daud menjelaskan bahwa walaupun dia amat ingin mendirikan Bait Suci, Allah melarangnya, dan Allah menetapkan bahwa yang akan mendirikan Bait Suci adalah Salomo, anaknya. Perhatikan bahwa fokus penekanan pesan Raja Daud bukanlah arahan, petunjuk, dan rencana bangunan Bait Suci, melainkan bagaimana Salomo (yang akan menjadi raja menggantikan ayahnya itu) harus hidup agar kerajaannya menjadi kokoh dan dia bisa melaksanakan amanat untuk membangun Bait Suci.
Di hadapan seluruh rakyat Israel, yaitu umat TUHAN, bahkan dengan "didengar oleh Allah", Raja Daud dengan tegas mengatakan bahwa Salomo harus memelihara dan berusaha melaksanakan segala perintah Allah, mengenal Allah ayahnya, serta beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas dan rela hati (28:8-9). Pesan Raja Daud ini jelas, yaitu bahwa Salomo harus mencari Tuhan dan senantiasa setia kepada-Nya! Salomo harus menjalin relasi yang intim dengan Tuhan! Warisan iman kepada Tuhan inilah yang diberikan Daud kepada anaknya.
Apa yang Anda wariskan kepada anak-anak Anda atau kepada generasi sesudah diri Anda? Apakah Anda hanya mewariskan materi yang merupakan hasil kerja keras Anda? Firman Tuhan mengajar kita untuk terus berjuang dalam kesetiaan iman, agar kita bukan hanya bisa mewariskan materi, melainkan kita bisa mewarisikan iman yang bernilai kekal. [R]
"Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya." 1 Tawarikh 28:9b