Seorang penulis naskah yang baik akan merancang kisah demikian rupa, sehingga tidak ada satu detil pun yang tidak memiliki makna ataupun kaitan dengan keseluruhan kisah yang ditulisnya. Allah adalah Sang Penulis Naskah yang terbaik. Tujuh ratus tahun sebelumnya, nubuatan atas kelahiran Sang Mesias sudah digaungkan oleh Nabi Mikha, dan nubuatan itu tergenapi (Mikha 5:1; Matius 2:6; Lukas 2:1-7). Akan tetapi, sebenarnya banyak peristiwa yang telah terjadi sebelumnya di kota kecil ini, yang ternyata merupakan penunjuk bagi peristiwa besar yang terjadi di kemudian hari. Betlehem adalah kota tempat Rahel, istri Yakub, mati dan dikuburkan setelah melahirkan Ben-oni ("Manusia yang Menderita"), sebelum Yakub menamakannya Benyamin ("Putra Tangan Kanan"). Di Betlehem pula, Boas menebus Rut. Pada masa selanjutnya, Daud diurapi menjadi raja di tempat yang sama (Kejadian 35:16-19; Rut 3-4; 1 Samuel 16:1-13). Bukankah semuanya ini akhirnya merujuk pada Yesus Kristus? Dialah Hamba yang Menderita itu. Dia jugalah Sang Penebus yang duduk di sebelah kanan Allah dan Dialah Sang Raja di atas segala raja!
Betlehem bukanlah sekedar sebuah kota. Betlehem adalah sebuah kisah mengenai rancangan Allah yang sempurna tempat Ia memilih untuk memakai sesuatu yang luput dari pemikiran manusia dan menetapkannya sebagai sebuah panggung bagi kelahiran Sang Juruselamat. Apakah hari ini Anda terperangkap dalam kecenderungan "megalomania" (hanya bisa menghargai segala sesuatu yang besar, tinggi dan banyak)? Ingatlah bahwa Allah bisa memakai apa saja dan siapa saja untuk menggenapi rencana-Nya. [MT]
"Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." I Korintus 1:28-29