Bacaan Alkitab hari ini : Ayub 4-5
Saat melihat kondisi Ayub yang sangat menderita, teman-temannya menangis, lalu terdiam, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kehadiran mereka dalam kesunyian merupakan penghiburan yang amat berarti bagi Ayub. Akan tetapi, setelah Ayub mulai menyesali kelahirannya, Elifas kehilangan kesabaran dan ia mulai menasihati dengan meminta Ayub melakukan introspeksi diri, bukan mengeluh. Yang menarik, nasihat Elifas bersifat kontradiktif (saling bertentangan). Di satu sisi, dia mengakui bahwa Ayub mengajar (hal yang baik) dan menolong banyak orang (4:3-4). Di sisi lain, Elifas meyakini bahwa penderitaan Ayub pasti disebabkan karena Ayub telah melakukan kesalahan (4:7-8). Bila Ayub merasa bahwa dirinya benar, Elifas beranggapan bahwa Ayub kurang melakukan introspeksi karena tak ada seorang pun manusia yang benar di hadapan Allah (4:17). Nasihat Elifas kelihatannya saja baik (pasal 5), tetapi nasihat itu salah sasaran. Elifas tidak benar-benar mengenal Ayub dan dia belum benar-benar berusaha memahami situasi yang dihadapi Ayub.
Pendapat Elifas di atas mewakili pendapat banyak orang di sepanjang zaman tentang penyebab penderitaan. Prinsip tabur-tuai, "orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga (4:8)," adalah prinsip umum yang cocok untuk kondisi banyak orang, tetapi tidak cocok untuk keadaan yang dihadapi Ayub. Ayub menderita bukan karena dihukum Tuhan! Ayub menderita karena inisiatif Iblis, bukan karena inisiatif Tuhan! Ingatlah bahwa bagi seorang yang memiliki kualitas hidup sebagai "hamba TUHAN" seperti Ayub (perhatikan sebutan "hamba-Ku" dalam 2:3), prinsip hidup yang berlaku secara umum tidak selalu cocok. Ingatlah pula bahwa menasihati orang lain adalah tindakan yang baik, tetapi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Nasihat yang salah bukan menjadi berkat, melainkan malah bisa menyakitkan hati.
Apakah Anda senang menasihati orang lain? Menasihati adalah tindakan yang baik, tetapi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan! Ingatlah bahwa prinsip kehidupan yang berlaku umum kadang-kadang tidak cocok untuk kondisi tertentu. Sebelum menasihati orang lain, usahakan agar kita benar-benar memahami kondisi orang yang hendak kita nasihati. Selain itu, sebelum menasihati orang lain, berdoalah sungguh-sungguh meminta hikmat Tuhan, agar kita tidak salah dalam memberi nasihat. [P]