Jumat, 4 Juli 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yeremia 4
Tuhan meminta umat-Nya untuk disunat kembali: bukan disunat secara jasmani, tetapi secara rohani. Dalam Kejadian 17:1-14, Tuhan meminta Abraham bersama dengan seluruh laki-laki yang bersama dengannya untuk disunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham. Melalui sunat, Abraham dan keturunannya diingatkan bahwa mereka adalah milik Allah. Seharusnya, ketika Yeremia menyerukan supaya umat Tuhan disunat kembali secara rohani, mereka sadar bahwa mereka telah melanggar perjanjian dengan Allah melalui tindakan menyembah berhala, yang berarti bahwa mereka menyerahkan diri menjadi milik orang lain.
Penekanan tuntutan sunat pada zaman Abraham sebenarnya bukanlah penekanan pada sunat fisik semata, tetapi melampaui itu. Abraham dibawa kepada pengalaman iman: penyunatan hati yang dipisahkan dari dunia untuk menyenangkan hati Tuhan. Oleh sebab itu, Rasul Paulus mengingatkan dalam Roma 2:29 bahwa orang Yahudi sejati adalah mereka yang telah disunat hatinya secara rohani.
Istilah sunat yang disampaikan Allah melalui Nabi Yeremia tidak membatalkan sunat yang telah mereka terima sejak zaman Abraham. Allah ingin menunjukkan bahwa mereka telah salah mengerti. Upacara agama sama sekali tidak membuat mereka menjadi lebih baik daripada yang lain dan tidak membebaskan mereka dari hukuman. Jika mereka ingin terhindar dari murka Allah, mereka harus kembali kepada Allah sebagai pemilik diri mereka.
Anda adalah keturunan Abraham karena percaya kepada Kristus (Galatia 3:6-7), artinya Anda menjadi milik Kristus. Allah menjamin bahwa Anda tidak akan terpisah dari kasih Kristus. Akan tetapi, bukan berarti bahwa kita bisa seenaknya hidup dalam dosa karena Tuhan akan menunjukkan murka-Nya dan meminta Anda kembali bertobat karena Anda adalah milik-Nya. [LH]
Yeremia 4:4a
“Sunatlah dirimu bagi Tuhan, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api.”