Bacaan Alkitab hari ini : 2 Korintus 13
Kunci kehidupan Kristen yang sukses adalah adanya kehadiran Kristus di dalam diri kita. Jika Kristus tidak ada di dalam diri kita, kita tidak akan tahan uji (13:5). Kita harus menyadari bahwa diri kita sebenarnya lemah. Rasul Paulus pun mengakui bahwa dia adalah seorang yang lemah (2 Korintus 13:4). Tanpa Kristus, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5). Tanpa Kristus, kita tidak akan sanggup melawan keinginan hawa nafsu kita, sehingga mau atau tidak, kita tetap akan melakukan dosa. Keinginan untuk melakukan dosa itu adalah ujian terhadap iman kita. Di dalam Kristus, kita akan sanggup menghadapi semua ujian terhadap iman kita. Harapan Rasul Paulus agar jemaat Korintus berusaha menjadi sempurna dalam melakukan kehendak Allah (13:11) hanya dapat terwujud bila mereka berdiam di dalam Kristus. Bila Kristus diam di dalam diri kita, kita memiliki kuasa yang tak terbatas yang membuat kita sanggup melawan dosa dan melakukan kebenaran (bandingkan dengan Galatia 2:20).
Apakah Anda sudah memiliki keyakinan bahwa Kristus berdiam di dalam diri Anda (bandingkan dengan pertanyaan dalam 2 Korintus 13:5)? Bila Anda belum yakin, Anda perlu memeriksa kembali keyakinan Anda tentang berita Injil, yaitu bahwa Kristus telah menerima hukuman Allah dengan mati di kayu salib untuk menggantikan orang berdosa, sehingga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dibebaskan dari hukuman Allah dan menerima hidup yang kekal (menerima kehidupan baru di dalam Kristus sehingga menjadi ciptaan baru—2 Korintus 5:17). Orang yang percaya kepada Kristus menjadi ciptaan baru karena Kristus berkenan untuk tinggal di dalam kehidupannya melalui kehadiran Roh Kudus (bandingkan dengan Efesus 1:13). Roh Kudus yang berdiam di dalam kehidupan semua orang yang percaya kepada Kristus inilah yang membuat orang percaya sanggup menghadapi ujian iman yang terus muncul dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda selalu tegak dalam iman saat menghadapi masalah dalam kehidupan Anda. Bila Anda gagal, segeralah datang kepada Allah yang selalu setia terhadap umat-Nya, mengakui segala dosa kita, dan memohon kekuatan untuk kembali melawan dosa. Jangan pernah putus asa dan teruslah mengejar kesempurnaan (1 Yohanes 1:9; 1 Korintus 10:13; 2 Korintus 13:11; Matius 5:48). [GI Purnama]