Ulangan 7

Kejamkah Allah Perjanjian Lama itu?

11 Januari 2020
Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan 7

Marcionisme adalah suatu sistem kepercayaan di awal kekristenan yang didasarkan pada paham dualisme (paham bahwa dalam kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentangan: Roh dianggap baik dan tubuh dianggap jahat). Marcionisme berasal dari ajaran Marcion yang hidup pada abad kedua. Marcion menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang diutus Allah, karena Yesus Kristus dianggap penuh kasih dan maha pemurah. Akan tetapi, Marcion menolak Allah Perjanjian Lama (PL) dan kitab-kitab PL karena tindakan Allah dalam PL dianggap kejam sehingga Allah dalam PL dianggap lebih rendah daripada Yesus Kristus. Benarkah Allah dalam PL itu kejam dan kurang kasih?

Pandangan bahwa Allah dalam PL itu kejam didasarkan pada beberapa bagian PL—termasuk bacaan Alkitab hari ini (7:1-11)—yang mencatat perintah agar bangsa Israel memusnahkan bangsa Kanaan. Mengapa Allah memberikan kepada bangsa Israel Tanah Kanaan yang harus direbut dengan cara berperang dan memusnahkan seluruh penduduk Kanaan tanpa boleh menyisakan seorang pun? Bukankah perintah ini menunjukkan bahwa Allah itu kejam? Walaupun orang Kanaan benar-benar jahat, mengapa Allah tidak mau mengampuni dan tidak memberi kesempatan bagi mereka untuk bertobat?

Berdasarkan sejarah Alkitab, sebenarnya Allah sudah bersabar dan memberi kesempatan kepada orang Kanaan untuk bertobat. Dalam Kejadian 15:13-16, Allah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya yang keempat akan kembali dan mendiami tanah Kanaan, yaitu sesudah kedurjanaan orang Amori (Kanaan) menjadi genap (15:16). Mengapa janji pemberian Tanah Kanaan itu digenapi pada keturunan keempat? Pada masa Abraham, bangsa Kanaan sudah merupakan bangsa yang jahat dan durjana. Janji bagi keturunan Abraham yang keempat berarti bahwa Allah memberi kesempatan selama sekitar 400 tahun (empat generasi) bagi bangsa Kanaan untuk bertobat. Allah dalam PL pun sebenarnya luar biasa pemurah dan panjang sabar, sehingga tidak perlu dipertentangkan dengan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru. Bersyukurlah bahwa pada umumnya, Allah tidak serta merta membalas (menghukum) perbuatan kita, tetapi memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat. Jika saat ini kita belum sungguh-sungguh menaati Dia, mari kita kembali kepada-Nya selagi kesempatan masih ada! [GI Wirawaty Yaputri]
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design