Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan 30
Di dalam perjanjian Allah dengan bangsa Israel, ada tiga aspek utama yang sangat penting, yaitu hukum, korban, dan pilihan. Allah memberikan hukum-hukum untuk ditaati oleh orang Israel sehingga mereka tidak mengingkari perjanjian dengan Allah. Ia menyediakan sarana korban bagi orang Israel yang gagal melakukan hukum. Mereka mendapat pengampunan pada waktu mereka percaya bahwa korban yang tidak bercacat cela dapat menggantikan mereka. Sistem pengorbanan juga mengajar orang Israel untuk memandang ke depan kepada Korban yang Sempurna, yaitu Allah yang menjadi manusia. Dalam kemurahan hati-Nya, Allah memberi kesempatan kepada orang Israel untuk memilih. Orang Israel bebas untuk memilih antara melakukan hukum-hukum Tuhan dengan segenap hati, atau menyimpang dan tidak mau taat kepada hukum-hukum itu.
Musa di dalam "khotbah" nya yang terakhir kepada orang Israel memberikan mereka pilihan: hidup atau mati. Jika mereka ingin hidup, maka mereka harus dengan segenap hati mengasihi Tuhan dan melakukan perintah, ketetapan, dan peraturan-Nya (30:15-16). Namun, jika mereka memilih untuk menyimpang dengan berpaling dari Allah serta beribadah kepada ilah-ilah lain, maka konsekuensi yang akan mereka hadapi adalah kematian dan celaka semata (30:17-18). Apakah mungkin seseorang dapat melakukan hukum dan perintah Tuhan sepanjang hidupnya? Walaupun firman Tuhan diberikan dengan jelas dan disampaikan dengan bahasa yang dapat dimengerti (30:11-14), tetapi manusia tidak akan mampu menaati hukum Taurat secara sempurna karena dosa di dalam diri manusia begitu mengikat dan menguasai kehidupan kita (Roma 3:9-26). Kristus menjadi jalan satu-satunya bagi seseorang untuk dapat dibenarkan oleh Allah.
Di dalam hidup ini, kita juga bebas untuk memilih seperti orang Israel. Kebebasan untuk memilih ini seringkali disalahgunakan. Banyak orang memakai kebebasan memilih untuk memilih hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Namun setiap pilihan memiliki konsekuensi. Jika kita memilih untuk taat kepada Allah dan mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh, kita akan mendapat kehidupan yang penuh dengan damai dan sukacita sorgawi. Sebaliknya, bila kita menyimpang dan menjauhi Dia maka kematian spiritual akan terjadi dalam hidup kita. [GI Wirawaty Yaputri]