Bacaan Alkitab hari ini : Markus 2:18-28
Perubahan membongkar status quo (keadaan tetap) dan kebiasaan. Tidak heran bahwa perubahan pasti dapat membuat orang-orang yang sudah ada di dalam comfort zone (zona nyaman) menolak dengan keras. Zona nyaman mengambil banyak bentuk dalam hidup, budaya, dan tradisi manusia. Apa yang menjadi zona nyaman Anda?
Dalam kasus orang Farisi, aktivitas berpuasa adalah kebiasaan lama, bahkan merupakan tradisi turun-temurun yang telah berusia ratusan tahun. Kemungkinan besar, orang Farisi berpuasa sebagai aktivitas tanpa makna, tanpa tujuan, tanpa manfaat (bandingkan dengan Yesaya 29:13). Puasa harus dilakukan! Adalah aneh—bahkan salah—jika puasa tidak dilakukan. Selain puasa, tradisi Yahudi yang dianggap penting adalah tidak melakukan aktivitas yang dianggap sebagai ‘kerja’—termasuk memetik bulir gandum—pada hari Sabat. Oleh karena itu, saat orang-orang Farisi melihat para murid Tuhan Yesus memetik bulir gandum pada hari Sabat, mereka langsung memprotes Tuhan Yesus, "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak dipebolehkan pada hari Sabat?" (Markus 2:24). Alasan para murid memetik bulir gandum jelas, yaitu karena mereka lapar. Sebenarnya, tidak ada larangan mengolah makanan pada hari Sabat. Protes keras orang-orang Farisi didasarkan pada penafsiran yang melenceng terhadap aturan Sabat. Mereka terbiasa menegakkan "kebenaran" versi mereka sendiri. Mereka kesal melihat betapa beraninya para murid Tuhan Yesus melanggar aturan Sabat di depan mata mereka. Perubahan (pelanggaran) terhadap tradisi harus dicegah!
Dunia berubah dengan sangat cepat. Teknologi informasi mendorong perubahan di hampir setiap aspek kehidupan manusia. Dunia menjadi kampung global karena semua informasi dapat dibagikan melalui ujung jari. Kita dipaksa menyesuaikan diri! Masalahnya, sering kali kita berpikir bahwa cara lama lebih baik daripada cara baru. Pola pikir kita (anggur lama) dibayangi keberhasilan di masa lalu (kantong lama). Kesuksesan pelayanan (anggur lama) di suatu gereja di masa lalu (kan-tong lama) sering dijadikan benchmark (standar) tanpa filter (penyaring). Tuhan Yesus berkata bahwa anggur baru HANYA dapat disimpan dalam kantong baru. Perubahan tidak mudah, tetapi tidak terelakkan. Kita perlu unlearn (melucuti apa yang kita tahu) supaya dapat relearn (belajar lagi untuk menyesuaikan diri). Bersediakah Anda? [GI Mario Novanno]