Rabu, 20 Agustus 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 2
Semua orang pasti pernah menangis. Yang terpenting adalah apa yang menyebabkan kita menangis. Jika tangisan itu muncul karena kesedihan hati yang tidak dapat menikmati keinginan hati yang mengarah pada dunia, maka itulah tangisan yang patut disayangkan. Jangan menangis karena ke-ego-an kita, tapi menangislah karena kepedihan hati kita menyaksikan dosa yang merajalela.
Tuhan Yesus pernah menangis. Dalam Lukas 19:41 dikatakan bahwa waktu Tuhan Yesus mendekati kota Yerusalem, Ia menangisinya. Berbeda jauh dengan kebiasaan orang pada saat itu yang selalu memuji-muji keindahan dan kekokohan Yerusalem. Tuhan Yesus tidak terpukau oleh keindahan Yerusalem di atas Bukit Sion. Pandangan-Nya terpaku pada orang-orang Yerusalem yang tidak mengerti apa yang mereka perlukan untuk mendapatkan damai sejahtera yang sesungguhnya (Lukas 19:42).
Jika kita membaca Kitab Ratapan, kita bisa salah mengerti tentang apa yang diratapi oleh Nabi Yeremia. Sekilas, kita bisa berpikir bahwa yang Dia ratapi adalah kota Yerusalem yang hancur. Namun, bila kita simak lebih dalam, sebenarnya yang dia tangisi adalah penduduk Yerusalem. Yeremia menangis begitu pedihnya karena penduduk Yerusalem (yang mengaku sebagai umat Allah) menolak Allah. Ratapan 2:11 menjelaskan bahwa mata Yeremia bengkak karena menangis tanpa henti, jiwanya merana tak terperi, dan hatinya hancur melihat keruntuhan bangsanya yang dia sebut sebagai “My People” (terjemahan versi NIV).
Yang menjadi pertanyaan bagi kita: Bila kita menangis, apa yang kita tangisi? Marilah kita menangisi orang-orang zaman ini karena banyak di antara mereka yang menolak Tuhan Yesus dan tidak tahu apa yang mereka perlukan untuk kehidupan kekal . [GT]
Lukas 19:42
kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.