Pernahkah Anda mendengar pepatah yang mengatakan, “Roda kehidupan itu terus berputar, tidak selamanya orang berada di atas dan tidak selamanya orang berada di bawah.” Pepatah ini mengajarkan bahwa ada kalanya, manusia berada pada posisi di atas, yaitu saat menduduki jabatan tinggi atau memiliki kekayaan yang berlimpah atau mengalami kejayaan dalam karir atau usaha. Akan tetapi, ada kalanya pula, manusia bisa berada pada posisi di bawah, yaitu saat mengalami kebangkrutan atau kemalangan yang membuat dia kehilangan segala sesuatu yang bisa dibanggakan. Pepatah di atas mengatakan bahwa roda kehidupan itu terus berputar, tidak berhenti: Orang yang berada di atas, suatu saat bisa berada di bawah. Orang yang berada di bawah, suatu ketika bisa berada di atas.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Hana mengungkapkan bahwa roda kehidupan kita ada di tangan Allah yang berdaulat. Keadaan di atas atau di bawah adalah terjadi seizin Tuhan. Allah sanggup membalikkan keadaan dengan mengangkat atau menurunkan seseorang. Doa syukur Hana merupakan kesaksian atas pengalamannya sendiri. Karena ia seorang wanita mandul, Hana sering diolok-olok dan direndahkan oleh Penina—madunya—dan mungkin juga oleh orang-orang lain. Ia berada di bawah. Sekalipun demikian, Hana memiliki Allah yang kudus, Gunung Batu yang kokoh (2:2). Allah itu kudus karena Ia adalah Sang Pencipta, bukan ciptaan. Allah itu kudus karena Ia sempurna secara moral. Ia melakukan segala sesuatu secara baik, benar, dan adil. Allah adalah Gunung Batu yang dapat diandalkan. Ia adalah tempat perlindungan dan pertolongan yang pasti. Walaupun berada dalam posisi di bawah, Hana dapat berdoa, dan Allah bersedia mengabulkan doa Hana. Allah membalikkan keadaan Hana. Pada waktu yang Ia tetapkan sendiri, Allah mengangkat atau menurunkan seseorang (2:5-8).
Dari doa Hana yang kita baca hari ini, kita diingatkan bahwa jika saat ini kita sedang berada di atas, kita harus tetap hidup dalam takut akan Tuhan, jangan sombong dan melupakan Tuhan (2:3). Jika saat ini kita berada di bawah, jangan takut atau berkecil hati. Teruslah berdoa dan nantikanlah pertolongan Tuhan. Pada waktu yang Ia tetapkan sendiri, Allah akan mengangkat orang-orang yang sungguh-sungguh memercayai Dia dan menantikan pertolongan-Nya!