2 Timotius 1

Harta yang Paling Berharga

14 Desember 2020
Pengantar Kitab 2 Timotius
Hanya Karena Anugerah dan Firman

Rasul Paulus menulis surat 2 Timotius di dalam penjara (2 Timotius 1:8). Menurut tradisi, beliau dipenjarakan di penjara Mamertine di kota Roma. Berbeda dengan saat ditahan di akhir Kisah Para Rasul, kali ini, Rasul Paulus dibelenggu seperti seorang penjahat (2:9) dan menghadapi ancaman hukuman mati (4:6-8). Surat 2 Timotius ini adalah surat terakhir yang ditulis oleh Rasul Paulus.

Sekalipun kondisinya buruk, Rasul Paulus tetap memperhatikan Timotius dan jemaat Efesus yang dilayaninya. Ancaman ajaran sesat --yang disebut oleh Rasul Paulus dalam surat 1 Timotius--telah menelan banyak korban. Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Tuhan (1:15). Himeneus dan Filetus telah menyimpang dari kebenaran, lalu menyebarkan ajaran sesat, sehingga perkataan mereka bagaikan penyakit kanker yang merusak iman sebagian orang (2:17-18).

Adanya penyesatan dalam jemaat itu membuat Rasul Paulus mengingatkan agar Timotius selalu berpegang pada kebenaran firman Allah yang sungguh berharga itu (pasal 1), sekalipun dia harus menderita atau mati karenanya (pasal 2). Beliau berkeyakinan bahwa firman Allah tidak akan pernah terbelenggu (2:9). Sekalipun Timotius akan menghadapi banyak orang yang bermain-main dan berpura-pura dengan firman Allah, namun Timotus--yang telah menerima firman dan turut menderita karena firman--harus tetap berpaut pada firman yang akan terus memimpin hidupnya (pasal 3). Timotius bahkan harus terus-menerus memberitakan firman, baik atau tidak baik waktunya. Rasul Paulus memberanikan diri menunjuk dirinya sendiri sebagai teladan bagi Timotius (pasal 4).

Apakah surat 2 Timotius ini membuktikan kehebatan Rasul Paulus? Memang, tidak terbantahkan bahwa Rasul Paulus bukanlah orang yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, perlu diingat bahwa yang membuat beliau tetap tegar dan sanggup bertahan adalah anugerah Allah dan keyakinannya pada firman Allah. Baginya, firman Allah itu jauh lebih berharga daripada hidupnya. Penderitaan bersama Kristus membuat beliau sangat memahami isi hati Allah dan tidak bisa berhenti membicarakan firman Allah.

Bagaimana dengan Anda? Dengan mencontoh prinsip hidup Rasul Paulus, kita dapat berkata, "Hari-hari kita tidak pernah sedemikian buruknya karena selalu ada anugerah dan firman. Sebaliknya, hari-hari kita tidak pernah sedemikian baiknya sehingga kita tidak membutuhkan anugerah atau firman Allah." [GI Hendro Lim]





Renungan GeMA 14 Desember 2020
Harta yang Paling Berharga

Saya sebenarnya tidak senang memakai perhiasan. Akan tetapi, sejak saya menikah, saya tidak pernah melepaskan cincin kawin dari jari manis tangan kiri saya. Beberapa tahun yang lalu, di jari manis tangan kanan saya bertambah sebuah cincin berbatu giok. Beberapa rekan saya mengira bahwa saya sedang mengikuti tren batu-batuan pada masa itu, tetapi mereka keliru. Cincin tersebut adalah pemberian ibu saya sebelum beliau dipanggil TUHAN. Bila kita menerima sesuatu dari orang yang kita kasihi, apa lagi bila yang kita terima itu sangat bernilai, kita pasti akan sangat menghargai, memelihara, dan merawatnya, bukan?

Rasul Paulus mengingatkan bahwa Timotius telah mewarisi iman yang tulus ikhlas yang telah lebih dahulu hidup di dalam diri neneknya Lois dan ibunya Eunike (1:5). Rasul Paulus juga berpesan agar Timotius memelihara harta yang indah itu karena harta tersebut telah dipercayakan oleh Roh Kudus sendiri. (1:14) Rasul Paulus mengingatkan Timotius agar jangan sampai melakukan kesalahan fatal seperti yang dilakukan oleh orang-orang seperti Figelus dan Hermogenes (1:15) yang meninggalkan harta indah yang dikaruniakan Roh Kudus tersebut, melainkan seperti keluarga Onesiforus yang tidak takut dipermalukan (1:16) karena mereka memahami betapa indahnya harta yang dikaruniakan Roh Kudus tersebut.

Dari siapakah Anda mengenal iman Kristen? Apakah dari orang tua Anda, dari suami atau istri Anda, dari anak Anda, dari sahabat Anda, atau dari hamba TUHAN yang melayani di sekolah atau kampus Anda? Ketahuilah bahwa iman Kristen yang Anda percaya itu sebenarnya bukanlah hadiah indah yang berasal dari mereka! Mereka hanyalah alat yang dipakai Roh Kudus untuk menyampaikan Injil kepada diri Anda. Roh Kudus sendirilah yang menganugerahkan hadiah yang indah tersebut kepada diri Anda, sehingga Anda bisa hidup bergaul dengan Allah di dunia ini dan terus disempurnakan, sampai Anda bertemu muka dengan muka dengan Allah dalam kekekalan.

Jangan sampai Anda membuang hadiah yang indah tersebut, sekalipun Anda berada di tengah ancaman kemiskinan atau godaan kekayaan, di bawah tekanan dari penguasa atau godaan untuk berkuasa atau godaan orang-orang yang berbeda keyakinan dengan Anda. Harta yang indah dari Roh Kudus itu sungguh layak untuk dipertahankan! [GI Hendro Lim]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design