Mengenal Allah Melalui Kitab Amos
Amos adalah seorang nabi Allah yag berasal dari Tekoa, sebuah desa di wilayah Yehuda. Dia bekerja sebagai peternak domba. Berdasarkan 1:1, Amos bernubuat pada masa pemerintahan Raja Uzia (Yehuda) dan Raja Yerobeam II (Israel), yaitu masa saat kedua kerajaan mengalami masa kejayaan, namun juga masa saat penyembahan berhala, kebejatan moral, korupsi dan penindasan terhadap rakyat miskin terjadi. Pada akhirnya, Allah menghukum Kerajaan Israel dengan membawanya masuk dalam pembuangan oleh bangsa Asyur (722-721 BC).
Amos dipanggil oleh Allah untuk pergi dari Yehuda ke Utara—ke wilayah kerajaan Israel—untuk menyampaikan berita penghukuman dan keselamatan dari Allah. Meskipun ia tahu bahwa beritanya akan ditolak dan ditentang oleh kalangan petinggi kerajaan Israel, ia berani menyampaikan berita tentang kejatuhan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain di sekitarnya sebagai bentuk penghukuman Allah.
Dalam keseluruhan kitab Amos, paparan kegagalan bangsa Israel dalam menyembah Allah yang benar dan ketidakadilan sosial yang dilakukan oleh bangsa Israel menjadi alasan utama mengapa Allah murka kepada bangsa Israel. Sebagai kitab nubuat, maka tema utama kitab Amos ini adalah penghakiman universal dari Allah. Penghukuman Allah bukan hanya ditujukan kepada bangsa Israel yang berdosa, melainkan juga kepada bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah. Hal ini sekaligus menunjukkan kedaulatan Allah atas semua bangsa. Namun, di tengah penghukuman-Nya, Allah tetap akan memulihkan sisa umat-Nya yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dan bertekun dalam melakukan perbuatan baik dengan memberikan pengharapan dan berkat bagi umat di masa depan.
Kitab Amos ini mengingatkan umat Allah pada masa kini untuk menjalankan ibadah bukan sebagai ritual keagamaan belaka dengan kesalehan yang palsu, melainkan menjalankan ibadah sebagai wujud kasih kepada Allah. Kita juga diajak oleh sang nabi untuk menjauhkan diri dari rupa-rupa perbuatan jahat yang merugikan sesama, serta aktif menyatakan kebenaran dan keadilan Allah di tengah-tengah bangsa ini sehingga gereja memiliki dampak yang positif dan membangun bagi masyarakat. Sebagaimana kita dituntut untuk hidup benar, maka kita yang hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah akan diganjar dengan berkat-bekat rohani yang melimpah dari Allah. [FI]
Jumat, 12 September 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Amos 1-2
Kitab Amos dibuka dengan perkataan nabi “TUHAN mengaum dari Sion” (1:2) sebagai bentuk auman murka Tuhan yang menyala-nyala atas kejahatan bangsa-bangsa. Menariknya, penghukuman itu tidak hanya ditujukan kepada bangsa-bangsa lain, namun Yehuda dan Israel juga tidak luput dari penghukuman Tuhan. Ini menunjukkan bahwa penghukuman TUHAN itu berlangsung adil atas semua bangsa, tanpa terkecuali bagi bangsa Israel yang meyakini bahwa mereka adalah bangsa pilihan TUHAN. Bentuk pengulangan “karena tiga ..., bahkan empat” menunjukkan bahwa dosa dan kekerasan hati bangsa-bangsa tersebut sudah mencapai puncaknya, sehingga Allah bertindak menghukum mereka.
Sangat wajar jika bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal hukum TUHAN melakukan kejahatan yang keji, namun tidak seharusnya kejahatan yang sama dilakukan oleh bangsa Israel yang mengenal hukum TUHAN. Yehuda menolak berpegang pada hukum TUHAN (2:4), sedangkan Israel menindas orang lemah, mencari keuntungan diri, melakukan perzinahan dan percabulan, dan bersenang-senang atas harta gadaian sesamanya (2:6-8). Semuanya itu pada akhirnya mendatangkan hukuman atas mereka (2:13-16).
Berita penghukuman ini menjadi cermin bagi orang Kristen masa kini. Sungguh menyedihkan jika orang Kristen berperilaku sama dengan orang dunia dengan segala nafsu duniawinya. Selama manusia—bahkan orang Kristen sekalipun—tidak mau mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan hidup benar, penghukuman TUHAN pasti berlaku bagi mereka. Godaan dosa di zaman akhir ini makin kuat menyeret orang Kristen untuk jatuh di dalamnya. Hanya dengan kembali kepada firman-Nya setiap orang percaya dapat hidup berkenan kepada TUHAN. [FI]
Amos 1:2a
“TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem
Ia memperdengarkan suara-Nya.”