Dalam Perjanjian Lama, Allah memilih dan mengkhususkan bangsa Israel untuk menjadi umat kepunyaan-Nya sendiri. Akan tetapi, bangsa Israel tidak menyambut uluran tangan Allah itu dengan tangan terbuka. Mereka berulang kali memberontak dan mengambil jalannya sendiri (65:2). Mereka menyakiti hati Allah dengan menyembah serta mempersembahkan korban kepada dewa-dewa asing seperti kebiasaan bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka. Kelakuan mereka itu telah membuat mereka menjadi najis, tetapi mereka tidak sadar. Itulah sebabnya, mereka menerima hukuman Allah (65:3-7). Sekalipun demikian, Allah memelihara mereka yang belum tercemar oleh dosa penyembahan berhala (65:8). Oleh karena itu, umat Allah akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang jahat--karena telah mengabaikan panggilan dan perintah Allah, bahkan meninggalkan Allah--serta kelompok sisa yang disebut sebagai hamba-hamba Allah atau orang-orang pilihan Allah. Kelompok yang jahat akan mengalami kelaparan, kehausan, perasaan malu, kesedihan, dan patah semangat, sedangkan orang-orang pilihan Allah akan mengalami kelimpahan, sukacita, dan kegembiraan yang akan membuat semua kesusahan di masa lampau terlupakan (65:12-16).
Janji kepada umat pilihan Allah ini memuncak pada janji tentang langit dan bumi yang baru (65:17). Apakah Anda yakin bahwa Anda termasuk umat pilihan Allah yang kelak akan mewarisi langit baru dan bumi baru? Janji tentang langit dan bumi yang baru ini bukan sekadar kembali dari tempat pembuangan di Babel ke Tanah Perjanjian, melainkan suatu pemulihan total yang terjadi di akhir zaman. Saat pemulihan itu terjadi, tidak ada lagi tangisan dan kesakitan sama sekali. Pemulihan total itu merupakan kehidupan yang penuh kebahagiaan, keharmonisan, dan kedamaian. Keharmonisan di sini bukan hanya menyangkut masalah hubungan antar manusia, tetapi juga menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan hewan (65:17-25). Apakah wabah yang terjadi saat ini di seluruh dunia membuat Anda mengalami kehidupan yang terasa berat? Ingatlah bahwa tekanan dalam kehidupan itu dialami oleh semua orang. Akan tetapi, bila Anda bersandar kepada Tuhan, pemulihan total di masa depan adalah pengharapan yang merupakan sumber kekuatan!