Kehidupan rohani yang berkualitas sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat seseorang diperhadapkan dengan kesulitan hidup dan pengambilan keputusan yang dilematis atau serba salah. Orang yang merawat kehidupan rohaninya amat berbeda dengan orang yang mengabaikannya. Kehidupan Yoram, raja Israel dengan kehidupan Yosafat, raja Yehuda merupakan contoh terbaik berkenaan dengan kehidupan rohani.
Yoram adalah raja Israel yang mengabaikan kehidupan rohaninya. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (3:2). Walaupun ia menjauhkan tugu berhala Baal yang didirikan ayahnya, namun Yoram tetap memelihara praktik penyembahan anak lembu emas yang dimulai oleh Yerobeam. Ia tidak memimpin rakyatnya untuk berjalan dalam jalan Tuhan (3:3). Ia membiarkan bangsa Israel tersesat. Untuk menghadapi pemberontakan Moab, ia berkoalisi dengan Raja Yosafat dan Raja Edom. Saat mengalami kesulitan mendapat air di padang gurun, Yoram bersungut-sungut, bahkan menyalahkan Tuhan (3:9-10). Sikap Yosafat amat berbeda. Ia bertanya, "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk TUHAN?" (3:11). Akhirnya, mereka bertiga menemui Elisa--abdi Allah yang peka dan memahami kehendak Allah--untuk meminta petunjuk Tuhan. Berdasarkan petunjuk Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Elisa, akhirnya orang Moab bisa dikalahkan (3:16-27). Tuhan bersedia memberi kemenangan kepada mereka karena memperhitungkan bahwa Yosafat ada di tengah-tengah mereka (3:14). Jika tidak ada campur tangan Tuhan, mereka pasti mengalami kekalahan besar.
Kesuksesan seseorang dalam menjalani kehidupan bukan hanya ditentukan oleh kepemimpinan, manajemen, ketrampilan, dan kepandaian menata hidup, tetapi juga didukung oleh kerohanian yang berkualitas. Ingatlah bahwa diri kita bukan hanya terdiri dari unsur jasmani semata, tetapi juga mengandung unsur rohani, sehingga kita harus selalu menjaga relasi dengan Tuhan. Untuk bisa merawat kerohanian, harus ada upaya yang disengaja dan kemauan keras untuk melawan kemalasan serta keduniawian yang selalu berusaha menguasai kehidupan kita. Apakah Anda sudah merawat kerohanian Anda, sama seperti Anda merawat tubuh jasmani Anda?