Merdeka! Hari ini kita bersama-sama memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Setiap kali mengingat peristiwa proklamasi, kita selalu teringat kepada para pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawanya, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan untuk meraih kemerdekaan itu kemudian dilanjutkan dengan perjuangan untuk membangun negara. Di awal masa kemerdekaan, kita masih bisa melihat tokoh-tokoh yang benar-benar berjuang secara tulus untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk mengumpulkan kekayaan pribadi.
Dalam sejarah Israel, kita juga mengenal tokoh-tokoh yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk kepentingan bangsa Israel. Salah seorang tokoh yang menonjol adalah Daud! Saat beliau masih sangat muda, beliau berani menghadapi Goliat, seorang pendekar musuh yang tinggi besar dan yang sangat menakutkan bagi para prajurit Israel. Dengan pertolongan Tuhan, Daud berhasil membunuh Goliat dengan hanya memakai batu dan umban--yaitu tali untuk melontarkan batu. Keberhasilan Daud membunuh Goliat dan kemenangannya dalam setiap peperangan membuat ia sangat dihargai oleh seluruh rakyat Israel. Sayangnya, popularitas Daud membuat Raja Saul merasa iri sehingga selanjutnya Daud dikejar-kejar untuk dibunuh. Dalam keadaan dikejar-kejar pun, Daud masih tetap menjadi pelindung bagi orang-orang yang berlindung pada dirinya (1 Samuel 17:40-50; 22:2,20-23). Di antara semua pahlawan, yang paling tidak boleh dilupakan adalah Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya sendiri untuk mati di kayu salib menanggung dosa manusia. Salah satu peristiwa yang amat menyentuh hati adalah saat Tuhan Yesus hendak ditangkap oleh sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah, yang Beliau lakukan adalah mengamankan murid-murid-Nya (Yohanes 18:3-9). Bagi kita, Tuhan Yesus bukan hanya Juruselamat, tetapi Beliau juga Pelindung kita (Yohanes 10:27-29).
Salah satu gambaran Alkitab tentang pemimpin adalah sebagai gembala. Tuhan Yesus bersabda, "Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." (Yohanes 10:11). Kehadiran pemimpin sebagai gembala diperlukan dalam segala lapisan kepemimpinan, baik menyangkut pejabat negara, pemimpin perusahaan, pemimpin organisasi, guru, bahkan pemimpin rumah tangga. Apakah Anda sudah menjadi pemimpin yang mengayomi dalam lingkup kepemimpinan Anda?