Memengaruhi atau dipengaruhi lingkungan adalah pilihan hidup yang tak terhindarkan. Tidak ada posisi netral! Pilihan kita tergantung dari seberapa kuat tekanan lingkungan yang memengaruhi hidup kita dan seberapa kuat prinsip hidup kita dalam menghadapi pengaruh lingkungan tersebut. Kita harus memiliki tekad yang kuat untuk memengaruhi lingkungan atau kita akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Ahas adalah raja Yehuda yang paling berdosa. Sebagai anggota umat perjanjian, seharusnya dia melawan pengaruh kehidupan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Sayangnya, ia ikut menyembah berhala. Bahkan, ia meniru perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel dengan mempersembahkan anaknya sendiri sebagai korban bakaran bagi dewa-dewa bangsa asing (16:3-4). Tingkah laku seperti ini sangat menjijikkan bagi Tuhan (Yeremia 7:30). Dosa Ahas melampaui dosa-dosa yang dilakukan raja-raja Israel. Perbuatan Ahas membuat Tuhan murka kepadanya dan kepada seluruh Yehuda. Tuhan menggerakkan raja Aram dan raja Israel untuk menghukum Yehuda. Kekalahan yang dialami Yehuda sangat tragis. Seratus dua puluh ribu orang tewas dalam sehari (2 Tawarikh 28:6). Saat terjepit, Ahas tidak meminta pertolongan Tuhan, tetapi meminta pertolongan Tiglat-Pileser--raja Asyur--dengan memberikan perak dan emas yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana raja sebagai upeti (2 Raja-raja 16:7-8). Akan tetapi, bangsa Asyur lalu menekan Ahas, sehingga kondisinya makin sulit. Dalam keadaan terdesak itu, Ahas malah makin berubah setia terhadap Tuhan (2 Tawarikh 28:20-22), dan Tuhan merendahkan Yehuda karena Ahas membiarkan kebiadaban merajalela di Yehuda.
Tuhan memanggil kita untuk menjadi saksi-Nya dengan maksud untuk memengaruhi dunia dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan. Apakah Anda selalu menolak pengaruh dunia atau Anda selalu memalingkan diri dari kebenaran Kristus? Jangan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang buruk, tetapi warnailah dunia yang buruk ini dengan nilai-nilai baik yang berasal dari Tuhan. Tuhan Yesus bersabda, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matius 5:16).