Kemenangan demi kemenangan yang diperoleh Daud sebagai raja atas seluruh Israel tidak membuat ia takabur dan melupakan kasih setia TUHAN kepadanya. Daud menyiapkan tempat bagi Tabut Perjanjian TUHAN di Yerusalem. Bagi Daud, kehadiran Tabut Perjanjian TUHAN bukanlah dimaksudkan agar keluarganya diberkati TUHAN seperti yang terjadi pada keluarga Obed-Edom (13:14). Sebaliknya, kehadiran Tabut Perjanjian TUHAN di Yerusalem adalah tanda kehadiran TUHAN dan tanda pengakuan Daud bahwa Raja Israel yang sejati bukanlah dirinya, melainkan TUHAN Allah semesta alam.
Pemindahan Tabut Perjanjian kali ini dipersiapkan dengan sangat baik. Ia meminta petunjuk Allah dan menjalankannya sesuai dengan firman TUHAN yang diperintahkan melalui Musa (15:13-15; bandingkan dengan Ulangan 10:8; Bilangan 3:5-8). Daud tidak ingin mengulangi kesalahan fatal sebelumnya. Oleh karena itu, dengan tegas ia berkata: "Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya." (15:2). Daud mengumpulkan bani Harun dan orang Lewi (15:4), lalu meminta mereka menguduskan diri sebelum bertugas (15:12). Selanjutnya, Daud mengatur para petugas pengangkat tabut, penyanyi, pengiring nyanyian dengan bermacam-macam alat-alat musik, dan peniup nafiri (15:16-24). Daud sadar betul bahwa hanya karena belas kasihan Tuhan sajalah, Tabut Perjanjian TUHAN bisa dipindahkan ke Yerusalem. Oleh karena itu, Daud mempersembahkan tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan kepada Tuhan (15:26; bandingkan dengan 2 Samuel 6:13). Daud diliputi dengan sukacita yang meluap-luap, sehingga dengan segenap tenaga ia melompat dan menari-nari di hadapan TUHAN walaupun ia mengenakan baju efod dari kain lenan (15:27).
Sikap Daud menunjukkan kesungguhan hati untuk menghormati kehadiran Tuhan. Di masa pandemi Covid-19 ini, mungkin sukacita kita hilang karena kita hanya bisa beribadah secara daring, tidak bisa hadir di gereja. Seperti Daud, kita harus bersikap penuh hormat kepada Tuhan, penuh semangat, dan penuh sukacita saat beribadah di gereja maupun saat beribadah secara daring. Sikap hormat kepada Tuhan terlihat dari sikap dan perbuatan, yaitu melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Apakah Anda sudah meneladani Daud dalam beribadah?