Salah mengerti tentang Yesus Kristus telah ada sejak dahulu sampai sekarang. Salah mengerti ini disebabkan karena kita memang tidak mungkin bisa memahami tentang Dia secara tuntas dengan akal kita yang terbatas. Bila kita percaya kepada Kristus, barulah kita bisa paham tentang Dia. Kristus berkata bahwa Dia adalah Terang Dunia (8:12). Terang itu bercahaya dalam kegelapan (1:5). Tentu saja, kegelapan ini harus dipahami dalam pengertian simbolis, yaitu dosa. Bila kita berjalan mengikuti Sang Terang Dunia, kita tidak akan terjerumus untuk berjalan dalam kegelapan, melainkan kita akan bisa berjalan dalam kebenaran.
Ajaran Tuhan Yesus dalam bacaan Alkitab hari ini tidak mungkin bisa kita mengerti bila kita tidak memahami bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Tuhan Yesus berasal dari sorga (8:23), bukan berasal dari dunia, sehingga kita tidak mungkin bisa mengenal Dia hanya dengan pertimbangan akal kita yang terbatas. Hubungan Tuhan Yesus dengan Allah Bapa itu hanya bisa dimengerti dengan iman, tidak bisa dimengerti hanya dengan akal saja. Terhadap orang-orang yang tidak mau membuka hati untuk percaya kepada-Nya, tidak ada gunanya menjawab pertanyaan,"Siapakah Engkau?" Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata kepada mereka, "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?" (8:25). Yesus Kristus akan dikenal bila mereka telah"meninggikan Anak Manusia" (8:28). Perkataan"Meninggikan Anak Manusia" ini memiliki dua kemungkinan arti: Pertama, Anak Manusia yang ditinggikan itu bisa menunjuk kepada Tuhan Yesus yang disalibkan (lihat respons kepala pasukan saat melihat Kristus wafat, Matius 27:54). Kedua, Anak Manusia yang ditinggikan itu bisa juga menunjuk kepada perubahan sikap terhadap Tuhan Yesus. Saat kita bersedia memuliakan Yesus Kristus, saat itulah kita baru bisa mengenal Dia.
Siapakah Yesus Kristus menurut pendapat Anda? Bila Anda belum bisa menjawab pertanyaan ini, mungkin hal itu berarti bahwa Anda belum benar-benar memercayai Dia dan memuliakan Dia! Pengenalan kita akan Yesus Kristus bergantung pada pemahaman kita tentang firman Allah yang tertulis, lalu diperkuat oleh pengalaman hidup kita. Apakah Anda sudah memiliki Terang dalam hidup Anda yang membuat Anda bisa berjalan dalam kebenaran Allah? Bila Anda sudah memiliki Terang hidup itu, apakah Anda sudah menjadi terang bagi orang-orang di sekitar Anda?