Tuhan Yesus sangat paham bahwa setelah Ia menyerahkan diri-Nya untuk ditangkap dan menjalani penderitaan sampai berada di kayu salib, murid-murid-Nya akan gelisah dan kehilangan tempat berpegang. Saat Ia masih bersama-sama dengan para murid-Nya, para murid bisa mencari Dia untuk meminta pertolongan atas masalah apa pun yang mereka hadapi. Sesudah Dia tidak bersama-sama dengan mereka, para murid akan kebingungan saat menghadapi masalah. Oleh karena itu, Tuhan Yesus memberi tahu bahwa Ia akan meminta Allah Bapa mengirimkan Penolong yang lain (14:16). Dalam bacaan Alkitab hari ini, ada berbagai istilah yang menunjuk kepada Penolong yang lain itu, yaitu Roh Kebenaran, Penghibur, dan Roh Kudus (14:17, 26).
Penolong yang lain itu adalah Roh Kebenaran. Saat Tuhan Yesus bersama-sama secara fisik dengan murid-murid-Nya, para murid bisa bertanya apa saja, dan semua yang dikatakan Tuhan Yesus merupakan kebenaran. Setelah Tuhan Yesus tidak hadir secara fisik bersama dengan murid-murid-Nya, Roh Kebenaran itulah yang akan mengungkapkan kebenaran serta menolong para murid agar bisa hidup dalam kebenaran. Penolong yang lain itu adalah Penghibur. Saat Tuhan Yesus ditangkap, para murid akan tercerai berai, dan mereka akan mengalami kebingungan serta ketakutan. Mereka akan menghadapi berbagai macam tantangan berat. Sebelumnya, Tuhan Yesus-lah sumber kekuatan dan penghiburan bagi mereka. Setelah Tuhan Yesus tidak hadir secara fisik, Penolong yang lain itulah yang menjadi Penghibur bagi para murid, sehingga para murid tetap bisa memiliki sukacita sekalipun harus berhadapan dengan berbagai masalah. Penolong yang lain itu disebut sebagai Roh Kudus karena Penolong yang lain itu akan menolong para murid untuk hidup sesuai dengan identitas mereka sebagai anak-anak Allah yang telah dikuduskan oleh darah Yesus Kristus.
Bagi orang percaya pada masa kini, peran Penolong yang lain itu persis sama dengan peran Sang Penolong itu terhadap para murid. Bila Anda kebingungan saat harus mengambil suatu keputusan penting, apakah Anda mencari pertolongan Penolong yang lain itu? Saat Anda mengalami kesedihan atau menghadapi jalan buntu, apakah Anda mencari Penolong yang lain itu? Saat Anda menghadapi desakan untuk meniru dunia ini, apakah Anda mencari pertolongan Sang Penolong yang lain itu?