Petrus adalah seorang yang menilai dirinya terlalu tinggi! Saat Tuhan Yesus masih bersama-sama dengan dirinya, Petrus dengan berani berkata, "Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" (13:37). Saat itu, Tuhan Yesus menjawab, "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (13:38). Seharusnya peringatan Tuhan Yesus itu membuat Petrus melakukan introspeksi diri. Sayangnya, Petrus terlalu percaya diri. Dia tidak cakap menimbang kekuatannya sendiri dalam menghadapi masalah. Kebebalannya membuat dia mempermalukan dirinya sendiri. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Petrus sampai tiga kali menyangkal bahwa dirinya adalah murid Tuhan Yesus, yaitu: saat ditanya seorang hamba--atau "budak"--perempuan penjaga pintu (18:17), saat ditanya orang-orang yang sama-sama berdiang, dan saat ditanya seorang yang merupakan keluarga dari hamba--atau "budak"--yang telinganya dipotong oleh Petrus (18:25-26). Perkataan Tuhan Yesus benar: Saat ayam berkokok, Petrus telah tiga kali menyangkal Tuhan Yesus.
Kisah penyangkalan Petrus itu menyedihkan dan memalukan. Akan tetapi, kisah itu menggambarkan keadaan banyak orang percaya di sepanjang zaman. Saat kita bersemangat untuk mengikut Tuhan Yesus, kita merasa yakin bahwa diri kita pasti akan mampu berlaku setia. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu demikian! Saat kita terancam, bisa saja kita merasa ragu-ragu untuk terus berlaku setia, dan akhirnya kita jatuh ke dalam dosa. Yang penting untuk kita ingat adalah bahwa bila kita jatuh ke dalam dosa, kita harus berusaha mendekat kepada Tuhan dan mencari pengampunan, bukan melarikan diri dari Tuhan. Sesudah dilahirkan kembali, kita memiliki kemampuan untuk menolak dosa (1 Yohanes 3:9). Sekalipun demikian, kejatuhan dalam dosa tidak selalu bisa dihindarkan. "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita." (1 Yohanes 1:8). Hanya bila kita tetap berada di dalam Kristus, kita bisa terhindar dari tipu daya dosa (1 Yohanes 3:6).
Pernahkah Anda merasa terlalu percaya diri, sehingga Anda jatuh ke dalam dosa? Sadarilah bahwa sumber kekuatan kita bukan berasal dari kemampuan diri kita, melainkan bersumber pada Roh kudus yang selalu mengingatkan kita akan adanya godaan dosa, dan Roh Kudus pula yang membuat kita mampu mengatasi keinginan berbuat dosa!