Allah Gunung Batuku

Selama hidup di dunia, kita tidak akan pernah bisa bebas dari pergumulan, masalah, dan kesulitan. Pemazmur, yaitu Daud--dalam mazmur yang kita baca hari ini--menunjukkan bahwa hidupnya sering dirundung berbagai masalah dan kesulitan. Ketika pergumulan yang ia hadapi terasa berat dan membuat ia merasa lemah lesu dan tidak berdaya, Daud berseru kepada Allah dan memohon agar Allah mendengar dan memperhatikan doanya (61:2-3). Daud tidak mencari pertolongan kepada orang lain atau memikirkan jalan keluar sendiri, tetapi ia berseru kepada Allah dan memohon agar Allah membawanya ke gunung batu yang lebih tinggi, yang terlalu tinggi untuk bisa dia jangkau sendiri. Gunung batu yang tinggi ini merupakan tempat berpijak yang aman, tempat berlindung dari semua ancaman bahaya.

Saat hidup kita dirundung masalah yang amat berat, kita memerlukan tempat untuk bisa tetap berdiri tegak saat menghadapi semua persoalan kita. Bagi Daud, Allah itu bagaikan Gunung Batu atau seperti Menara yang Kuat, tempat Daud berlindung saat ia menghadapi musuh-musuhnya (61:4). Allah memberi dia kekuatan dan kemampuan sehingga dia sanggup untuk tetap berdiri tegak saat menghadapi persoalan apa pun. Selanjutnya, Daud memohon agar ia diizinkan untuk tinggal di kemah Allah, dan berlindung dalam naungan sayap-Nya (61:5). Daud sungguh-sungguh berharap dan bergantung kepada Allah ketika ia menghadapi pergumulan yang berat. Mengapa Daud dapat memiliki pengharapan yang kuat serta sikap bergantung total kepada Allah? Pengharapan dan kebergantungan kepada Allah itu berkembang karena Daud mengingat perbuatan Allah di masa lalu. Daud menyaksikan bahwa Allah telah menjadi tempat perlindungannya, bagaikan menara yang kuat yang melindungi dari serangan musuh (61:4). Daud menutup Mazmur ini dengan ucapan syukur karena Allah telah mendengar doanya dan menolong dia (61:6,9).

Pandemi yang kita rasakan dampaknya sejak dua tahun yang lalu telah mengakibatkan terjadinya stres berkepanjangan yang disebabkan oleh berbagai macam permasalahan, terutama menyangkut ekonomi dan relasi. Bagaimana sikap Anda saat Anda menghadapi berbagai pergumulan dalam kehidupan Anda? Apakah Allah sudah menjadi Gunung Batu, tempat Anda berlindung?