Dalam bacaan Alkitab hari ini, Pengkhotbah menekankan tentang pentingnya nama baik: "Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal" (7:1). Minyak yang mahal di sini mewakili semua keuntungan di bumi. Selain keharumannya yang menyukakan hati, pada saat itu, minyak digunakan untuk mengurapi raja. Nama baik tidak dihasilkan saat kita dilahirkan. Saat dilahirkan, semua orang sama, yaitu sebagai seorang bayi yang belum bisa dinilai baik atau tidak baik. Saat meninggal, barulah nama baik atau tidak baik bisa ditetapkan (7:1,8). Berada di rumah duka merupakan hal yang baik karena di rumah duka, kita akan memikirkan apakah kita akan meninggal dengan meninggalkan nama baik atau nama buruk (7:2,4).
Meninggalkan nama baik sebagai orang berhikmat lebih baik daripada meninggalkan nama buruk sebagai orang bodoh (7:4-6,11-12). Selain hikmat, yang menghasilkan nama baik adalah kesalehan. Tentu saja, memiliki nama baik tidaklah salah. Namun, adalah salah bila hidup ini hanya digunakan untuk mengejar nama baik. Pengkhotbah mengingatkan agar manusia jangan hidup terlalu saleh dan jangan pula terlalu berhikmat (7:16). Bila kita mengejar nama baik, lalu suatu saat kita gagal, kita akan berusaha mempertahankan nama baik dengan cara apa saja, termasuk dengan berdalih untuk menutupi kebohongan (7:29) atau melakukan kejahatan untuk membungkam orang yang mengetahui kegagalan kita. Dosa semacam itu bisa mendatangkan kematian (7:16, bandingkan dengan Roma 6:23). Sadarilah bahwa kemujuran maupun kemalangan itu dikendalikan oleh Allah (7:14). Jadi, nama baik yang didasarkan pada hikmat dan kesalehan tidak bisa menjadi jaminan karena kemalangan bisa saja menimpa orang yang memiliki hikmat. Seberapa pun salehnya kita hidup, firman Tuhan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memenuhi standar kesalehan yang ditetapkan Allah (7:20,22). Bila hikmat dan kesalehan saja tidak bisa menjadi jaminan, apalagi kehidupan sebagai orang fasik. Semua orang menuju kematian! Hanya orang yang takut akan Allah yang akan terluput dari kematian yang kekal (7:18). Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:15-16). Bagaimana dengan Anda? Semoga hikmat dan kesalehan Anda bukan sekadar untuk pencarian nama baik, namun merupakan hasil dari relasi Anda dengan Allah!