Dalam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yehezkiel melakukan beberapa tindakan simbolis yang menggambarkan kehancuran Yerusalem. Sebagian besar orang Yehuda yang telah berada dalam pembuangan meyakini bahwa mereka akan segera kembali ke Tanah Perjanjian dan bahwa TUHAN tidak akan membiarkan orang Babel menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci. Akan tetapi, Nabi Yehezkiel justru menyajikan gambaran yang sangat berbeda tentang masa depan Yerusalem.
Nabi Yehezkiel memperagakan lima tindakan simbolis (4:1–5:4), yang kemudian ia tafsirkan (5:5-17).
Pertama, dengan memakai batu bata yang diukir, dia membuat model kota Yerusalem yang dalam keadaan terkepung untuk memberi peringatan tentang kehancuran kota yang akan datang. Nubuat ini digenapi dalam 2 Raja-raja 25. Kedua dan ketiga, dia berbaring di sisi kiri model kota itu sebagai simbol hukuman terhadap bangsa Israel Utara dan di sisi kanan sebagai simbol hukuman terhadap bangsa Yehuda. Keempat, ia mempersiapkan dan membatasi makanan--yang pengolahannya menajiskan makanan itu--yang harus ia makan selama peragaan berlangsung--sebagai simbol bahwa umat Allah telah menajiskan diri mereka sendiri. Kelima, dia mencukur rambut dan janggutnya serta membakar rambut itu sebagai simbol penghukuman yang akan datang. Sepertiga rakyat akan mati karena kelaparan selama pengepungan, sepertiga akan dibunuh tentara Babel, dan sepertiga akan diasingkan dan tersebar di antara bangsa-bangsa.
Tindakan simbolik di atas--yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk menyelesaikannya, sangat memalukan bagi Sang Nabi karena dia menjadi tontonan publik! Tidak ada orang yang suka membawa kabar buruk. Hilangnya janggut itu memalukan secara budaya. TUHAN memperhatikan detail dan dengan murah hati, Ia mengabulkan permintaan Nabi Yehezkiel untuk tidak memasak dengan memakai kotoran manusia (4:14-15).
Penyembahan berhala membuat nama Allah diolok-olok di antara bangsa-bangsa. Meskipun memiliki hukum TUHAN, umat Allah lebih jahat daripada bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka. Oleh karena itu, penghukuman TUHAN itu adil dan akan memulihkan nama baik-Nya. Jangan mengandalkan hubungan istimewa dengan Allah untuk menutupi dosa. Sadarkah Anda bahwa tanpa anugerah Allah, setiap kegagalan untuk memenuhi tanggung jawab terhadap TUHAN akan diganjar dengan hukuman?