Sekalipun kejahatan manusia membuat Allah memiliki rencana untuk memusnahkan semua manusia dan hewan di bumi, Allah melihat bahwa Nuh berbeda dengan semua orang lain. Nuh adalah seorang yang benar, tak bercacat cela pada zamannya, dan hidup dekat dengan Allah. Oleh karena itu, ia mendapat kasih karunia di mata TUHAN (6:8-9). Allah meminta Nuh untuk membuat sebuah bahtera besar, bukan hanya untuk menampung Nuh dan seluruh keluarganya, tetapi juga untuk menampung semua hewan di bumi, sepasang untuk setiap jenis, sehingga binatang-binatang itu bisa terus berkembang biak. Di samping itu, Nuh harus menyiapkan bekal makanan bagi dirinya dan keluarganya serta binatang-binatang yang mereka bawa (6:14-21).
Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan bahwa Allah memiliki perhatian terhadap keluarga--bahkan terhadap pribadi--Nuh. Nuh hidup benar di tengah lingkungan yang tidak benar. Riwayat kehidupan Nuh memperlihatkan bahwa kita tidak bisa membenarkan perilaku dosa dengan mengatakan bahwa semua orang melakukan perilaku tersebut. Berlaku benar kadang-kadang berarti bahwa kita harus berani melawan kebiasaan orang banyak! Sebagai contoh, pada masa kini, amat banyak pengendara motor yang berkendara melawan arus, khususnya bila tidak ada polisi yang mengawasi. Apakah kondisi semacam itu berarti bahwa berkendara melawan arus bisa dibenarkan? Tidak! Allah menyediakan anugerah bagi orang yang beriman. Akan tetapi, ingatlah bahwa Allah juga menyiapkan hukuman bagi mereka yang hidup dengan mengabaikan kehendak Allah. Apakah Anda telah menerima anugerah Allah yang membenarkan orang beriman?