Kejadian 21

Konsekuensi Keputusan yang Salah

20 Januari 2023
GI Purnama

Abraham adalah seorang yang selalu berusaha menghindari konflik. Akan tetapi, dalam sebuah keluarga, konflik tidak selalu bisa terhindar. Pada pasal 13, saat terjadi konflik antara para hamba Abraham dengan para hamba Lot, Abraham berusaha menghindari konflik dengan cara berpisah tempat tinggal dengan Lot. Akan tetapi, saat menghadapi konflik dengan Sara, istrinya sendiri, dia tidak bisa menghindar dengan cara berpisah. Bila terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diatasi dengan cara kompromi di antara suami istri, salah satu di antara mereka harus mengalah. Sara tidak merasa nyaman dengan keberadaan Hagar, madunya, serta keberadaan Ismael, anak tirinya. Oleh karena itu, Sara menuntut Abraham agar mengusir Hagar dan Ismael (21:9-10). Tuntutan Sara itu terasa sangat menyebalkan bagi Abraham. Akan tetapi, ternyata tuntutan yang menyebalkan itu merupakan pengaturan Allah agar jelas bahwa pewaris perjanjian antara Allah dengan Abraham adalah Ishak. Allah memerintahkan Abraham agar mengikuti permintaan Sara. Jelas bahwa hati Abraham pasti terasa pedih saat ia harus mengusir gundik dan putra kandungnya sendiri. Akan tetapi, kondisi itu adalah konsekuensi dari keputusannya yang salah saat mengikuti usulan Sara dan mengambil Hagar sebagai istri. Perhatikan bahwa Allah menghendaki agar Abraham tidak menyimpan rasa kesal terhadap Sara atas tuntutan Sara mengenai pengusiran Hagar dan Ismael itu (21:11-12).

Kisah rumah tangga Abraham mengajarkan beberapa prinsip penting bagi sebuah keluarga: Pertama, seorang suami harus mengambil tanggung jawab atas semua keputusan yang dia ambil dalam keluarga, dalam arti bersedia menanggung semua konsekuensi atas keputusan tersebut. Oleh karena itu, para suami harus berhati-hati dan berpikir panjang sebelum mengambil suatu keputusan. Selain itu, suami juga harus mengungkapkan kasih kepada istrinya dengan cara mempertimbangkan setiap saran yang dikemukakan oleh istrinya. Kedua, seorang istri harus memberi penghargaan kepada suaminya dengan selalu mendukung suami melalui pemberian saran yang sudah dipertimbangkan secara matang, sehingga sang suami terhindar dari kesalahan saat mengambil keputusan serta bisa mengambil keputusan yang bijaksana dan sesuai dengan kehendak Allah. Harus selalu diingat bahwa pada umumnya, kesuksesan dan kegagalan suami sangat dipengaruhi oleh peran istri. Bila Anda adalah seorang suami, apakah Anda telah memperlihatkan sikap mengasihi dengan cara bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga Anda? Bila Anda adalah seorang istri, apakah Anda telah menghargai suami Anda dengan menjalankan peran yang pantas sebagai penolong--dan bukan perongrong--bagi suami Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design