Kejadian 30

Konflik Akibat Poligami

31 Januari 2023
GI Purnama

Laban adalah seorang yang mengutamakan keuntungan. Waktu Eliezer--hamba Abraham--datang guna mencarikan istri untuk Ishak, Laban melihat bahwa Eliezer memberikan banyak perhiasan berharga kepada Ribka, saudaranya. Saat melihat barang-barang berharga itu, Laban langsung bersikap menjilat (24:30-31). Bagi Laban, anak-anak perempuannya sendiri juga menjadi sarana untuk mendapat keuntungan. Saat Yakub menawarkan diri untuk bekerja selama tujuh tahun guna mendapat Rahel sebagai istri, Laban menerima tawaran Yakub. Akan tetapi, setelah waktu tujuh tahun berakhir, yang diberikan untuk menjadi istri Yakub adalah Lea, kakak Rahel, dengan alasan bahwa adik belum boleh menikah bila kakaknya belum menikah. Laban tidak menjelaskan ketentuan tersebut saat Yakub memngajukan tawaran bekerja untuk mendapatkan Rahel. Bagi Laban, yang penting adalah mendapat tenaga kerja secara gratis. Dia lalu memberikan kedua anak gadisnya--Lea dan Rahel--untuk menjadi istri Yakub dengan syarat bahwa Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi (29:18-28).

Walaupun Lea dan Rahel adalah kakak beradik, persaingan di antara mereka tidak bisa terhindar. Pasalnya, setelah Lea melahirkan empat anak laki-laki bagi Yakub, Rahel belum hamil juga. Selanjutnya, Rahel memberikan Bilha--budak perempuan Rahel--dan Lea memberikan Zilpa--budak perempuan Lea--menjadi gundik-gundik Yakub, supaya mereka melahirkan anak yang bisa dianggap sebagai anak nyonya pemilik budak itu. Demikianlah terjadi persaingan dalam hal melahirkan anak di antara istri-istri Yakub. Kehadiran anak--yang seharusnya menjadi sumber sukacita--telah menjadi sumber konflik.

Hampir tidak mungkin menghindarkan konflik dalam sebuah keluarga yang melakukan poligami. Pasalnya, setiap wanita dilahirkan dengan kecenderungan untuk ingin diistimewakan oleh suaminya. Tampaknya, tidak ada wanita yang secara tulus bersedia dianggap sebagai nomor dua. Wanita hanya bisa dinomorsatukan secara utuh dalam sebuah keluarga yang mempraktikkan monogami, yaitu pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Dalam sebuah keluarga yang mempraktikkan poligami, tidak mungkin terhindar munculnya persaingan, iri hati, kecurigaan, perebutan, dan berbagai jenis konflik lainnya. Pada umumnya, seorang istri akan merasa diabaikan bila suaminya mencintai wanita lain. Mempraktikkan poligami berarti mencari masalah! Sungguh bodoh bila seorang pria merasa bangga karena bisa melakukan poligami. Apakah Anda meyakini bahwa pernikahan monogami adalah pernikahan yang paling memberi kenyamanan? Khusus bagi pria: Apakah Anda merasa iri saat melihat pria lain melakukan poligami?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design