Perkataan Tuhan Yesus lembut terhadap orang berdosa yang mau bertobat. Akan tetapi, perkataan-Nya amat pedas terhadap para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang amat menjaga agar penampilan mereka tampak terhormat. Mengapa demikian? Orang berdosa yang mau bertobat adalah orang yang mau mengoreksi diri dan mengubah cara hidup, sedangkan ahli Taurat dan orang Farisi yang merasa bahwa diri mereka baik sulit sekali mengoreksi diri. Dari luar, para ahli Taurat dan orang Farisi itu mungkin tampak baik. Akan tetapi, mungkin saja bahwa sesungguhnya, mereka adalah orang yang menutupi dosa mereka rapat-rapat. Pengajaran mereka umumnya baik dan pengajaran yang baik itu perlu diikuti. Akan tetapi, kelakuan mereka buruk karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan (22:3). Dengan perkataan lain, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu tidak memiliki integritas. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang, sekadar untuk pamer (23:5). Tali sembahyang adalah gulungan kertas atau kulit yang memuat kutipan hukum Taurat. Gulungan ini diikatkan ke dahi atau lengan kiri (bandingkan dengan Keluaran 13:9). Tentu saja, maksudnya adalah agar ayat-ayat kitab suci itu selalu diingat ke mana pun mereka pergi. Jumbai pada ujung jubah adalah penanda yang membedakan bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lain (Bilangan 15:38).
Kecaman Tuhan Yesus pada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu terutama disebabkan karena mereka mengutamakan unsur kerohanian yang bisa dilihat orang, yaitu persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan, tetapi mereka mengabaikan hal yang terpenting, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Matius 23:23). Kerohanian itu seharusnya muncul dari dalam hati dan terwujud dalam kehidupan. Tidak ada gunanya tampak rohani bila sebenarnya, mereka tidak demikian! Mereka memiliki cara pandang yang salah terhadap kehidupan karena mereka mementingkan ketaatan terhadap hal-hal yang sepele, tetapi mengabaikan hal-hal yang mendasar. Tuhan Yesus menganggap kerohanian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu seperti kuburan yang dilabur putih. Maksudnya, dari luar kelihatan bersih, tetapi dalamnya kotor; atau dari luar tampak benar, tetapi dari dalam tampak munafik dan berdosa (23:27-28).
Apakah keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan telah mewarnai hidup Anda? Bila Anda mementingkan penampilan, ingatlah bahwa penampilan hanya menarik bagi manusia, sedangkan yang diperhatikan Allah adalah hati Anda! Bila Anda ingin dihargai Allah, mulailah dengan memakai cara pandang Allah dalam melihat kehidupan!