Istilah "dibaptis" atau "membaptis" dengan Roh Kudus muncul tujuh kali dalam Alkitab. Empat kali Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa ia membaptis dengan air, tetapi Yesus Kristus akan membaptis dengan Roh Kudus (Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33). Satu kali diucapkan Yesus Kristus saat Ia melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem karena mereka akan segera dibaptis dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:5). Satu kali diucapkan Rasul Petrus saat ia melihat karunia Roh Kudus turun ke atas Kornelius dan keluarganya, karena ia teringat akan perkataan Kristus bahwa mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 11:16). Satu kali Rasul Paulus mengatakan bahwa semua orang percaya telah dibaptis dengan Roh Kudus saat diselamatkan dan dipersatukan dalam satu tubuh (1 Korintus 12:13).
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa: Pertama, hanya Tuhan Yesus yang bisa membaptis dengan Roh Kudus. Selain Dia, tidak ada seorang pun yang berkuasa untuk membaptis dengan Roh Kudus. Kedua, Alkitab secara konsisten mengajarkan bahwa baptisan Roh Kudus berarti seseorang dibaptis "dengan" Roh Kudus, bukan "oleh" Roh Kudus. Artinya, baptisan Roh Kudus terjadi bukan atas inisiatif Roh Kudus, tetapi atas inisiatif Yesus Kristus. Ketiga, baptisan Roh Kudus terjadi saat seseorang dipersatukan dengan sesama orang percaya menjadi satu tubuh, dengan Yesus Kristus sebagai kepala (1 Korintus 12:12-13). Peristiwa tersebut disebut juga sebagai pengalaman kelahiran baru, yaitu saat Allah mengaruniakan Roh Kudus untuk tinggal di dalam hati orang percaya sebagai meterai dan jaminan keselamatan di dalam Kristus (2 Korintus 1:22; 5:5; Efesus 1:14). Keempat, baptisan Roh Kudus bukan dialami oleh sebagian orang percaya saja, tetapi semua orang percaya sudah mengalami baptisan Roh Kudus saat dilahirkan kembali (1 Korintus 12:13).
Pengajaran di atas menegaskan bahwa semua orang percaya sudah menerima baptisan Roh Kudus pada saat menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadi. Oleh karena itu, kita menolak pengajaran yang membedakan antara orang percaya yang sudah dibaptis Roh Kudus dengan yang belum dibaptis Roh Kudus. Kita juga menolak anjuran kepada orang percaya untuk menerima baptisan Roh Kudus, terlebih jika proses "baptisan Roh Kudus" dilakukan melalui penumpangan tangan manusia. Kecuali Yesus Kristus, tidak seorang pun memiliki otoritas untuk membaptis dengan Roh Kudus. Karena Roh Kudus sudah turun atas kita saat kita dilahirkan kembali, kita harus menghormati kehadiran Roh Kudus dengan hidup memuliakan Allah. Apakah Anda selalu berusaha memanfaatkan semua potensi yang Anda miliki untuk memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama?