Rasa sukacita dan euforia terasa dalam Mazmur 18 ini. Raja Daud menyanyikan lagu ini setelah TUHAN memberinya kemenangan demi kemenangan atas semua musuhnya. Kata pengantar mazmur ini memberi kita latar belakang sejarah. Setelah pertempuran dengan musuh bertahun-tahun, akhirnya perang berakhir dan Raja Daud dapat beristirahat, tidak diganggu musuh-musuhnya lagi. Dia telah menang. Mazmur ini ditulis menjelang akhir hidup Raja Daud. Dalam mazmur ini, ia merenungkan kembali kehidupan panjang yang penuh konflik dan pertempuran, dan ia memuji TUHAN atas kemenangan yang luar biasa yang TUHAN berikan kepadanya. Raja Daud sendiri ingin kita menyadari bahwa dia menulis bukan tentang dirinya saja. Di ayat 51 ia mengatakan bahwa TUHAN menunjukkan kasih setia kepada keturunannya untuk selamanya. Keturunan yang dia sebutkan di ayat 51 mengacu kepada Yesus Kristus, Raja yang kekal. Dia akan memerintah selamanya atas semua bangsa di bumi.
Para penulis Perjanjian Baru melihat mazmur ini menunjuk kepada Yesus Kristus. Dalam Roma 15:9, Rasul Paulus mengutip Mazmur 18:50 sebagai perkataan Tuhan Yesus untuk menunjukkan bahwa keselamatan adalah untuk orang bukan Yahudi juga. Saat membaca Mazmur 18, kemenangan Kristus bersinar melalui sukacita Raja Daud. Yesus Kristus mengalami kemenangan yang lebih besar karena kemenangan-Nya adalah kemenangan atas kuasa dosa dan maut.
Raja Daud membuka mazmurnya dengan kalimat, "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Aku berseru kepada TUHAN yang patut dipuji, dan dari musuh-musuhku aku dibebaskan" (18:2-4). Kata-kata yang keluar dari mulutnya bukan sekadar daftar hal-hal besar yang telah TUHAN lakukan bagi dia, tetapi ucapan tersebut adalah ungkapan kasih sayang yang sangat tulus dari Raja Daud kepada TUHAN. Dia menyebut dirinya sebagai orang yang diperkenan TUHAN (18:20).
Banyak orang tidak mengasihi TUHAN walaupun mereka telah menerima berkat berupa kesehatan, materi yang berlimpah, dan nafas hidup. Banyak orang berdoa kepada TUHAN dan menerima kesembuhan, tetapi mereka tidak meniru Raja Daud dengan berkata, "Aku mengasihi Engkau, Ya TUHAN, kekuatanku!" Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda mengasihi TUHAN? Apakah kasih Anda kepada TUHAN telah Anda wujudkan melalui tindakan konkret dalam kehidupan sehari-hari?