Yesaya 30

Tidak Dapat Diharapkan

16 November 2023
GI Wirawaty Yaputri

Bacaan Alkitab hari ini membahas nubuat tentang umat Yehuda yang mencari pertolongan kepada Mesir saat Israel Utara diserang oleh Asyur. Israel Utara sudah kalah dan mereka dibuang ke Asyur. Tidak lama lagi, Yehuda--yaitu Israel Selatan--pun akan mengalami serangan Asyur. Ancaman ini membuat Yehuda takut dan meminta pertolongan Mesir untuk menghadapi serangan Asyur. Mereka adalah umat TUHAN! Mereka dikasihi sebagai anak-anak Tuhan. Ketidakpercayaan mereka mengungkapkan sikap memberontak terhadap Allah. TUHAN memandang perbuatan mencari pertolongan kepada Mesir sebagai dosa karena mencari pertolongan kepada Mesir berarti percaya dan bergantung kepada Mesir, sekaligus kepada dewa-dewi mereka. Padahal, Mesir pernah dikalahkan TUHAN ketika Ia membebaskan umat-Nya dari perbudakan di sana. Perbuatan mereka merupakan dosa karena mereka mengingkari perjanjian dengan TUHAN (30:1-2). Apakah Mesir dapat membantu Yehuda? Firman Tuhan mengatakan bahwa Mesir tidak dapat memberi faedah maupun pertolongan kepada mereka! Yehuda akan dipermalukan, dan menjadi begitu malang karena memercayai Mesir yang tidak berdaya. Meskipun Yehuda membawa harta kekayaan di atas punggung keledai, dan membawanya jauh sampai ke Mesir, semuanya adalah pekerjaan yang sia-sia. Mesir disebut sebagai Rahab, raksasa yang duduk diam saja (30:5-7). Rahab adalah nama dalam Alkitab yang dipakai untuk Mesir (Mazmur 87:4). Meskipun Mesir adalah bangsa yang besar, Mesir tidak akan berbuat apa-apa bagi Yehuda. Sikap memberontak Yehuda terhadap Allah itu mendatangkan celaka bagi diri mereka sendiri (Yesaya 30:12-14).

TUHAN memberi kesempatan kepada Yehuda untuk berbalik kepada-Nya. TUHAN berfirman: "Dengan berbalik kepada-Ku dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu". Akan tetapi, Yehuda tidak mau berdiam diri menanti pertolongan Tuhan, melainkan mereka ingin lari dengan mengendarai kuda yang tangkas. Mereka mengandalkan kekuatan kuda Mesir yang tangkas, tetapi mereka justru dikalahkan dan harus lari tunggang langgang (30:15-17). Memang, tidak mudah untuk percaya saja dan menanti pertolongan TUHAN. Saat ada ancaman, kesulitan, masalah, manusia cenderung berusaha mengatasinya dengan mengandalkan kekuatan atau kemampuan diri sendiri, atau mencari pertolongan dari orang lain. Berdiam diri, percaya, dan menanti pertolongan Tuhan membutuhkan tekad serta iman yang bulat dan sepenuh hati kepada-Nya. Apakah Anda sudah membiasakan diri untuk menanti pertolongan Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design