Pembuangan umat Yehuda ke Babel adalah hal yang mengerikan. Di zaman pemerintahan Raja Yoyakhin, Nebukadnezar--raja Babel--menyerang dan mengepung Yerusalem. Nebukadnezar mengeluarkan segala perbendaharaan Rumah TUHAN dan perbendaharaan istana raja. Ia juga mengerat semua emas dari segala perlengkapan emas yang dibuat Raja Salomo di Bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN. Nebukadnezar juga membawa seluruh penduduk Yerusalem--sepuluh ribu orang tawanan--ke pembuangan, termasuk semua pembesar dan semua pejuang yang gagah perkasa, dan juga semua tukang serta pandai besi. Yang ditinggalkan hanya orang-orang melarat dari antara rakyat negeri. Raja Yoyakhin, ibunda raja, istri-istri raja, para pembesar istana, dan para pemimpin negeri dibawa ke Babel menjadi orang buangan (2 Raja-raja 24:10-15). Kejadian ini sudah dinubuatkan dan terjadi pada waktu yang ditetapkan TUHAN.
Saat pembuangan benar-benar terjadi, orang Yehuda pasti mengalami krisis iman. Mereka mungkin beranggapan bahwa Allah sudah tidak memedulikan mereka lagi dan mereka benar-benar telah terbuang sama sekali dari hadapan-Nya. Apakah mereka harus tetap memelihara iman kepada TUHAN? Apakah mereka masih bisa berharap kepada-Nya? Apakah mereka tidak lebih baik hidup berkompromi di tempat yang baru dengan cara hidup yang baru? Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan orang Yehuda di pembuangan bahwa mereka adalah milik TUHAN. Mereka harus mengingat bahwa mereka adalah ciptaan TUHAN, mereka adalah orang-orang yang telah ditebus TUHAN, dan TUHAN mengenal mereka, Ia memanggil nama mereka (Yesaya 43:1). TUHAN berjanji bahwa Ia akan menyertai mereka, ke mana pun mereka pergi dan di mana pun mereka berada, baik saat menyeberangi air maupun saat melintasi sungai. Saat mereka berjalan melalui api pun, mereka tidak akan dihanguskan atau terbakar (43:2). Allah yang setia pada perjanjian-Nya tidak akan ingkar dan tidak akan membuang Yehuda selamanya. Ia tetap menjadi Allah mereka di mana pun mereka berada dan dalam situasi seperti apa pun. Allah menguatkan mereka agar jangan takut (43:1,5). Ketakutan berlebihan dapat melemahkan iman mereka. Mereka harus memercayai Allah dan firman-Nya, sehingga mereka dapat menjalani hidup mereka sebagai umat perjanjian yang berpegang teguh pada iman kepada Allah.
Janji Allah kepada umat Yehuda berlaku juga bagi semua orang yang percaya kepada Kristus. Kristus adalah Allah Imanuel yang hadir dan menyertai kita setiap saat. Roh Kudus-Nya tinggal di hati kita. Apakah Anda memercayai Tuhan dalam segala situasi?