Roma 15:14-33

Misi Injil yang Utuh

21 Januari 2024
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Menjelang akhir suratnya, Rasul Paulus menjelaskan sumber daya pelayanannya, yang sebenarnya juga dimiliki jemaat Roma, yakni anugerah Roh Kudus yang mereka terima saat mereka menyambut berita Injil (15:16). Roh Kudus-lah yang membuat dirinya dan jemaat Roma sama-sama 'penuh dengan kebaikan dan segala pengetahuan' (15:14). Ia mensyukuri kasih karunia Allah (15:15) yang melayakkan dirinya menjadi utusan Injil bagi bangsa non-Yahudi (15:16-21). Itulah alasan mengapa ia menulis surat dan ingin mengunjungi jemaat Roma (15:22-24).

Yang menarik, dalam misinya, Rasul Paulus tidak hanya fokus pada keselamatan jiwa orang-orang non-Yahudi. Dalam bacaan Alkitab hari ini, tampak kepeduliannya terhadap kondisi ekonomi orang Kristen keturunan Yahudi. Ia menceritakan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk menyalurkan dana diakonia, yaitu persembahan dari jemaat non-Yahudi di Makedonia dan Akhaya untuk orang-orang miskin dalam jemaat Yahudi di Yerusalem (15:25-26). Sesungguhnya, rencana perjalanan ini penuh risiko. Pertama, risiko "pembegalan." Pada zaman itu, membawa banyak uang dalam perjalanan selalu berbahaya. Kedua, risiko penolakan. Saat itu, kalangan pemimpin jemaat Yerusalem belum bisa sepenuhnya mendukung panggilan Rasul Paulus untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Galatia 2:12-13). Jemaat Yahudi di Yerusalem bisa curiga bahwa uang itu tercemar oleh penyembahan berhala.

Mengapa Rasul Paulus rela mengambil semua risiko di atas? Pertama, ia ingin menyampaikan pesan penting bahwa orang Kristen Yahudi dan non-Yahudi itu satu keluarga dalam komunitas 'orang-orang kudus, sehingga sudah seharusnya saling memberkati melalui "harta rohani" maupun "harta duniawi" (15:26-27). Kedua, ia ingin mengingatkan jemaat non-Yahudi di Roma bahwa akar iman Kristen adalah agama dan bangsa Yahudi, sekaligus mengajar mereka bahwa Mesias mereka juga merupakan Mesias bagi bangsa-bangsa non–Yahudi. Ketiga, ia ingin menegaskan betapa utuhnya Kabar Baik Injil itu, yakni mencakup keselamatan rohani dan keselamatan jasmani, karena Allah bertekad menyelamatkan seluruh ciptaan-Nya yang 'sungguh amat baik' (Kejadian 1:31).

Jadi, mana yang lebih penting: kebutuhan rohani, kebutuhan jasmani, atau kebutuhan sosial? Apakah isu ketimpangan sosial, ketidakadilan, polusi, dan masalah sosial lain penting bagi Anda dan gereja Anda? Apakah pelayanan diakonia dan pelayanan sosial lain dalam misi gereja Anda itu penting? Jawabannya sangat tergantung pada seutuh apa Injil yang Anda yakini dan yang ingin Anda beritakan!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design