Markus 6:30-56

Keseimbangan Melayani dan Dilayani

2 Maret 2024
GI Purnama

Keseimbangan antara melayani dan dilayani amat penting dalam pelatihan para murid. Setelah para murid menerima pengajaran Sang Guru, mereka harus mempraktikkan apa yang mereka pelajari, dan kemudian mereka harus melaporkan apa yang telah mereka praktikkan (6:7-13,30). Sistem pelaporan diperlukan supaya apa yang telah mereka praktikkan bisa dievaluasi. Dengan demikian, pelayanan para murid bisa terus ditingkatkan. Para murid perlu menyadari bahwa walaupun mereka telah diutus untuk melayani, mereka harus terus belajar. Perhatikan bahwa dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya untuk memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk memberi makan lima ribu orang laki-laki (6:35-44). Jumlah ini sebenarnya masih harus ditambah dengan wanita dan anak-anak yang tidak ikut dihitung (bandingkan dengan Matius 14:21). Perhatikan pula bahwa di samping belajar dari melihat pelayanan Sang Guru, para murid juga belajar dari melihat kehidupan Sang Guru. Setelah lelah mengajar sepanjang hari, yang dilakukan Tuhan Yesus bukan segera beristirahat, melainkan pergi ke bukit untuk berdoa (Markus 6:46). Ingatlah pula bahwa di pasal pertama Injil Markus, dikisahkan bahwa sesudah pelayanan yang amat melelahkan sepanjang hari, Tuhan Yesus terbiasa bangun pagi-pagi benar untuk berdoa (Lihat 1:32-35).

Pelatihan para murid Tuhan Yesus ini mengingatkan setiap orang yang terlibat dalam pelayanan untuk menjaga keseimbangan antara melayani dan dilayani. Kita harus membagikan atau mempraktikkan apa yang telah kita terima atau telah kita pelajari, tetapi kita juga harus terus belajar serta mengevaluasi praktik pelayanan kita. Melayani dalam kelompok yang saling membangun serta memiliki mentor yang bersedia mengevaluasi secara objektif akan menolong kita mengevaluasi diri. Mengikuti pelatihan serta membaca buku-buku yang baik merupakan sarana untuk bisa terus meningkatkan kemampuan dalam melayani. Ketekunan berlatih dan mengembangkan kreativitas akan membuat kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan kita. Sebaliknya, sikap berpuas diri dan merasa tidak perlu belajar lagi akan melemahkan pelayanan kita dan membuat kita tidak bisa berkembang. Apakah Anda telah terlibat dalam pelayanan di gereja Anda? Apakah Anda selalu menjaga keseimbangan antara melayani dan dilayani? Apakah pelayanan Anda terus meningkat atau pelayanan Anda hanya sekadar rutinitas tanpa semangat dan inovasi? Apakah Anda masih memiliki semangat untuk mengikuti pelatihan atau membaca buku-buku yang bisa membuka wawasan dalam melayani? Apakah Anda masih terus mengembangkan relasi Anda dengan Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design