Bahaya besar yang bisa membuat umat Allah melupakan TUHAN adalah kemakmuran atau kesuksesan (8:11-20). Musa mengingatkan mereka agar tidak melupakan TUHAN (8:11,14,19). Kemakmuran dapat memunculkan godaan untuk merasa bangga atas pujian terhadap kesuksesan yang mereka raih, dan selanjutnya membuat mereka melupakan TUHAN. Situasi hidup yang nyaman membuat mereka mudah melupakan situasi sulit yang mereka alami di masa lalu. Padahal, saat mereka susah, TUHAN menolong mereka. Oleh karena itu, Musa mengingatkan bahwa TUHAN telah membebaskan mereka. Umat Allah tidak boleh tinggi hati karena ketinggihatian akan membuat mereka melupakan TUHAN. Ketika Franz Joseph Haydn (1732-1809) sudah tua, dia dibawa dengan tandu untuk mendengarkan pertunjukan The Creation—yang ia gubah—di Wina. Saat bagian refrein—"Dan jadilah terang"—dinyanyikan, para penonton langsung bertepuk tangan. Haydn mengangkat tangannya dengan gemetar dan berkata, "Bukan dari saya. Itu semua berasal dari Atas!" Inilah contoh hati yang tidak melupakan Allah.
Keberhasilan bangsa Israel bergantung pada perjanjian yang Allah buat dengan mereka, "Tetapi, haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini" (8:18). Jadi, mengakui bahwa TUHAN adalah sumber kekayaan mereka adalah hal yang penting agar TUHAN terus menjaga mereka sesuai dengan perjanjian-Nya. Memang benar bahwa umat Allah berupaya untuk mencapai kekayaan. Akan tetapi, TUHAN-lah yang memberi mereka kekuatan untuk memperoleh kekayaan.
Orang percaya yang menikmati kemuliaan ucapan selamat dari orang lain kepada diri sendiri harus selalu merendahkan hati di hadapan Allah. Tidak bersikap sombong adalah sikap yang pantas. Dengarkanlah peringatan Musa kepada bangsa Israel, "Tetapi, jika engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti ilah-ilah lain, beribadah kepada mereka dan sujud menyembah mereka, aku memperingatkan kamu hari ini bahwa kamu pasti binasa. Seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamu pun akan binasa sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu" (8:19-20). Jika kemakmuran atau kesuksesan membuat kita melupakan TUHAN, ingatlah bahwa TUHAN dapat mengirim kekurangan untuk mendorong agar kita kembali percaya kepada-Nya. Selama ini, Bagaimana Anda bersikap saat meraih kesuksesan?