Musa menunjukkan kekhasan bangsa Israel dibandingkan dengan masyarakat di sekitar mereka. Tujuan utama aturan yang diberikan Allah?yang sebagian terasa aneh untuk pembaca masa kini?adalah untuk mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka berbeda dengan bangsa lain karena mereka adalah umat Allah.
Keunikan bangsa Israel terungkap dalam 14:1-2, "Kamulah anak-anak TUHAN, ... engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di atas muka bumi." Ada tiga perbedaan antara bangsa Israel dengan bangsa lain: Pertama, bangsa Israel telah diadopsi menjadi anak-anak TUHAN (14:1). Mereka adalah milik TUHAN. Sebagai milik TUHAN, perilaku mereka harus berbeda dengan perilaku bangsa lain. Bacaan Alkitab hari ini menyebutkan beberapa perilaku yang membedakan mereka dengan bangsa lain. Biasanya, orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya dengan maksud agar keberadaannya dapat diterima, sehingga dirinya bisa merasa berarti. Sebenarnya, bangsa Israel bisa merasa diri mereka berarti bila mereka sadar bahwa mereka memiliki?dan dimiliki oleh?Allah. Kesadaran ini membuat mereka tidak perlu menyesuaikan diri dengan dunia ini.
Kedua, bangsa Israel telah dikuduskan oleh Allah (14:2,21). Jika kita berdosa, kita tidak menjadi seperti yang seharusnya. Pada suatu hari, penerbangan seorang pengkhotbah tertunda. Sebagian besar penumpang marah dan berbicara kasar kepada pramugari, yang kemudian juga membalas dengan berbicara kasar kepada penumpang. Namun, seorang pramugari bersikap sopan saat menghadapi protes penumpang. Di akhir penerbangan, pengkhotbah itu menyapa pramugari tersebut dan menanyakan namanya karena dia ingin menulis surat kepada maskapai penerbangan tentang kinerja luar biasa pramugari tersebut di bawah tekanan. Dia menjawab, "Saya tidak bekerja untuk American Airlines, saya bekerja untuk TUHAN!" Dia adalah seorang Kristen yang tindakannya ditentukan oleh identitasnya.
Ketiga, bangsa Isrsel dipilih Allah untuk menjadi anak-anak-Nya (14:2b). Pemilihan membuat mereka menjadi milik TUHAN yang berharga, dan hidup menjadi bermakna. Betapa bodoh mengompromikan iman agar diterima di dunia yang tidak bisa diandalkan ini! Ingatlah selalu akan posisi kita di dalam Kristus. Jangan hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah karena kita sudah dipilih Allah dan telah mengenal Dia?secara?pribadi. Apa yang akan Anda lakukan agar bisa menjalani hidup kudus di dunia yang penuh dengan godaan moral ini? Bagaimana Anda dapat mempertahankan iman saat menghadapi situasi sulit?