Pada masa kini, mengenali dosa itu tidak mudah. Ada banyak hal yang di masa lalu terlihat jelas sebagai dosa, tetapi sekarang dianggap sebagai biasa saja. Misalnya, di masa lalu, ada banyak penyimpangan seksual yang dibicarakan pun menimbulkan rasa jijik, Akan tetapi, pada masa kini, penyimpangan seksual dianggap sebagian orang sebagai masalah biasa yang dibungkus dengan istilah kelainan genetika. Contoh lain adalah masalah pelanggaran lalu lintas. Pada masa lalu, para pengendara kendaraan bermotor akan berusaha menaati peraturan lalu lintas, bukan karena takut ditilang, tetapi karena melanggar aturan lalu lintas dianggap sebagai perilaku yang memalukan. Akan tetapi, pada masa kini, banyak orang tidak malu melanggar aturan berlalu lintas, bahkan berani bersikap arogan saat melanggar aturan lalu lintas. Pelanggaran terhadap aturan yang dianggap sepele itu kemudian berkembang menjadi pelanggaran terhadap masalah "besar" seperti korupsi. Dulu, perilaku korupsi itu dianggap amat memalukan, tetapi sekarang, tindakan korupsi "kecil-kecilan" dianggap biasa atau wajar. Akibatnya, bagi masyarakat pada masa kini, mengenali dosa itu menjadi makin sulit. Mengenali dosa tidak lagi semudah membedakan hitam dan putih karena banyak dosa seperti berwarna abu-abu.
Kesulitan mengenali dosa membuat banyak orang merasa bahwa mereka benar saat mereka berbuat dosa. Pada zaman Tuhan Yesus, para pemimpin agama yang tergabung dalam Mahkamah Agama justru merupakan kelompok yang paling tidak peka terhadap dosa dan paling gigih menentang pemberitaan Injil. Mereka bukan hanya berinisiatif dalam penangkapan dan penyaliban Yesus Kristus, tetapi mereka juga dengan gigih menghalangi penyebaran berita keselamatan di dalam Kristus (Kisah Para Rasul 5:26-33; 7:54-58). Mereka yang paling mengenal ajaran Kitab Suci justru paling tidak peka terhadap dosa. Ketidakpekaan para pemimpin agama terhadap dosa inilah yang melipatgandakan pentingnya peran Roh Kudus dalam menginsafkan dunia akan dosa (Yohanes 16:8-9). Mereka menolak pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan mereka akan dosa. Tidak mengherankan bahwa pemberitaan Injil yang terus terang itu menusuk hati mereka (Kisah Para Rasul 5:33; 7:54).
Apakah Anda sudah menyadari bahwa diri Anda merupakan orang berdosa yang memerlukan penebusan dosa di dalam Kristus? Apakah Anda pernah mengakui dosa Anda di hadapan Allah dan memohon agar Anda ikut memperoleh penebusan dosa yang terdapat di dalam Kristus? Apakah Anda pernah memberitakan penebusan dosa di dalam Kristus kepada orang lain?