Efesus 1:13-21

Penolong yang Mencerahkan Pemikiran

15 Mei 2024
GI Purnama

Penolong yang Mencerahkan Pemikiran (Pra-Pentakosta)

Pemahaman manusiawi kita terbatas. Tanpa pertolongan Roh Kudus, kita tidak akan bisa memahami hal-hal rohani. Saat seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, dia dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Anak-anak Allah adalah ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17) yang memiliki sudut pandang baru terhadap kehidupan (bandingkan dengan Galatia 2:20). Roh Kudus yang tinggal di dalam hati setiap orang percaya (Efesus 1:13) membuat orang percaya menilai segala sesuatu secara berbeda dari cara pandang dunia ini. Sebagai contoh, cara pandang yang baru itu membuat seorang yang kaya atau berkedudukan tinggi bersedia melayani orang yang miskin dan berkedudukan rendah. Cara pandang yang baru membuat orang percaya bersedia mempersembahkan tenaga, pikiran, dan uangnya untuk pekerjaan Tuhan dengan penuh sukacita dan tanpa menghitung untung-rugi. Cara pandang yang baru membuat orang percaya lebih mengutamakan hal-hal kekal yang akan diberikan Tuhan ketimbang hal-hal sementara yang ditawarkan oleh dunia ini.

Pada masa kini, muncul berbagai permasalahan etika yang tidak pernah dipersoalkan sebelumnya, misalnya masalah penyimpangan seks, perusakan lingkungan, kejahatan digital, dan sebagainya. Persoalan baru itu muncul terutama karena dipicu oleh perkembangan teknologi dan kemerosotan alam. Akan tetapi, penilaian salah-benar sering dibuat kabur oleh arus pemikiran baru. Misi Kristen juga terhalang oleh dua hal yang sering disalahpahami, yaitu masalah pluralisme dan toleransi. Kita tidak boleh menyerang atau menjelek-jelekkan keyakinan yang berbeda dengan keyakinan kita, tetapi kita juga tidak perlu beranggapan bahwa semua agama atau keyakinan itu benar. Meyakini bahwa apa yang kita percayai itu benar tidak berarti bahwa kita harus menyerang orang lain dengan mengatakan bahwa semua keyakinan yang berbeda dengan keyakinan kita itu salah. Bersikap toleran terhadap keyakinan yang berbeda dengan keyakinan kita itu tidak berarti kita harus membenarkan praktik keyakinan tersebut. Toleransi berarti menerima keberadaan orang yang berbeda keyakinan atau berbeda praktik beragama tanpa perlu bersikap melecehkan maupun membenarkan.

Tahukah Anda bahwa Roh Kudus yang dikaruniakan kepada setiap orang yang memercayai Kristus adalah Roh yang akan mencerahkan pemikiran kita dan membuat kita mengerti apa yang harus kita percayai dan apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya? Saat Anda mengalami kebingungan terhadap apa yang harus Anda yakini atau apa yang harus Anda lakukan, apakah Anda sudah membiasakan diri untuk berdoa dan meminta bimbingan Roh Kudus?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design