Penolong yang Menyatukan (Pra-Pentakosta)
Gereja harus menjaga kesatuan (4:3). Gereja yang bersatu akan sanggup melakukan hal-hal besar yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri. Kesatuan gereja akan menghasilkan damai sejahtera. Selanjutnya, damai sejahtera akan memperkokoh kesatuan gereja. Rasul Paulus menggambarkan gereja sebagai satu tubuh yang terdiri dari banyak anggota yang berbeda-beda. Perbedaan seharusnya tidak memicu pertentangan, tetapi menumbuhkan kerja sama yang selanjutnya menghasilkan kesatuan. Perpecahan pasti terjadi bila anggota-anggota tubuh yang berbeda tidak bekerja sama untuk saling menolong atau saling melengkapi, melainkan bersaing dan saling menjatuhkan atau saling memaksakan kehendak. Sadarilah bahwa kesatuan harus dilandasi oleh semangat toleransi dan mempertahankan keanekaragaman, bukan semangat persaingan dan penyeragaman. Kesatuan hanya dimungkinkan bila ada ketundukan terhadap pengaturan Roh Kudus yang memberikan karunia yang berbeda-beda kepada setiap orang percaya.
Perbedaan yang membawa kepada kesatuan bukanlah perbedaan keyakinan atau perbedaan tujuan, tetapi perbedaan peran. Kesatuan harus dilandasi oleh kesatuan keyakinan yang bersifat mendasar, dan kesatuan keyakinan itu merupakan pergumulan gereja di sepanjang zaman. Salah satu hasil perumusan kesatuan keyakinan adalah Pengakuan Iman Rasuli. Pengakuan Rasuli dibuat secara garis besar--tidak terlalu terperinci--sehingga masih menyisakan ruang untuk adanya perbedaan. Adanya perbedaan keyakinan--dalam hal-hal yang tidak terlalu mendasar--tidak bisa dihindarkan karena manusia hanyalah makhluk ciptaan yang lingkup pemahamannya terbatas.
Perlu disadari bahwa salah satu hal penting yang akan menyatukan tubuh Kristus adalah pelayanan bersama (4:16 TB1). Bila seluruh anggota tubuh Kristus sibuk untuk saling melayani dengan tujuan yang sama, yaitu memuliakan Allah, maka kita akan selalu mementingkan kerja sama dan tidak memiliki kesempatan untuk saling bergosip dan memecah kesatuan. Pelayanan bersama juga merupakan sarana pendewasaan secara rohani. Saat sibuk melayani, kita pasti menghadapi berbagai masalah. Masalah yang kita hadapi akan membuat kita mencari pertolongan Tuhan. Dengan demikian, masalah itu akan memaksa kita untuk bergantung pada pertolongan Tuhan.
Apakah Anda merasakan kesatuan dalam gereja Anda dan apakah kesatuan itu telah menghasilkan damai sejahtera? Apakah Anda sudah membiasakan diri bekerja sama dengan anggota tubuh Kristus yang lain untuk melayani Tuhan?