Kitab Ulangan memperlihatkan kehebatan Musa serta sifat-sifatnya yang saleh. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Musa telah siap untuk mati dan ia memberkati umat Israel, "Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia meninggal." (33:1). Beban Musa yang besar terhadap bangsa Israel adalah agar bangsa Israel setia kepada Allah dan Allah memberkati mereka. Musa disebut sebagai "abdi Allah". Istilah ini umumnya digunakan untuk para nabi dan paling sering digunakan untuk Nabi Elia dan Nabi Elisa. Abdi Allah adalah orang yang dekat dengan TUHAN dan mewakili Allah baik melalui perkataan maupun tindakan. Penjelasan lebih lengkap mengenai keunikan Musa bisa dibaca dalam Ulangan 34:10-12.
Berkat Musa dibuka dan ditutup dengan ayat-ayat yang memuji Allah atas perbuatan-Nya di antara bangsa Israel (33:2-5; 26-29). Ada tiga hal yang mendasari berkat yang disampaikan oleh Musa, yaitu kasih Allah terhadap manusia, tindakan Allah dalam sejarah, dan perjanjian antara manusia dengan Allah. Isi berkat Musa bukan sekadar angan-angan. Pengharapan Musa didasarkan pada kasih Allah yang setia dan penuh kuasa terhadap umat-Nya. Pengharapan ini diharapkan terwujud jika manusia menaati perjanjian dengan Allah. Demikian pula, para pemimpin rohani dapat memberkati jemaat Tuhan berdasarkan kasih Allah kepada umat-Nya, dengan harapan bahwa jemaat akan setia kepada Allah. Isi berkat Musa dipikirkan dengan matang. Seorang pemimpin rohani tidak boleh mengucapkan kata-kata yang tidak berarti. Kita harus menjadi agen TUHAN yang mengomunikasikan pemikiran-Nya. Sebagai contoh, setiap orang Kristen dapat mengirim ucapan selamat ulang tahun kepada seseorang yang dekat dengan dirinya. Kita perlu memikirkan secara matang perkataan yang akan kita pakai sebelum kita mengirimkan ucapan berkat bagi orang tersebut.
Ulangan 33:26-29 adalah bagian berkat yang tidak berhubungan langsung dengan berkat bagi individu. Bagian berkat itu merupakan pujian kepada Allah yang kepada-Nya Musa memercayakan umat-Nya. Betapa indahnya akhir karier Musa sebagai seorang pemimpin: Pertama, ia menaati perintah Allah untuk menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua dengan mengumumkan kepemimpinan Yosua tanpa menunda-nunda. Kedua, ia mengajarkan sebuah lagu kepada bangsa Israel yang diharapkan membantu mereka untuk menaati Allah. Ketiga, ia memberikan berkat kepada setiap suku Israel. Apakah Anda mengharapkan agar orang lain diberkati TUHAN? Apakah Anda mengharapkan agar penerus Anda menjadi pemimpin yang hebat?