Banyak rumah atau kantor orang Kristen yang dihias dengan hiasan Kristen, misalnya salib. Ada yang memasang hiasan untuk mencegah hal buruk terjadi di rumah mereka, ada yang memasang hiasan sekadar untuk menunjukkan identitas sebagai orang Kristen, dan ada berbagai alasan lainnya. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita melihat bahwa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk memajang batu-batu peringatan dari Sungai Yordan.
Setelah TUHAN mempersiapkan Yosua dan bangsa Israel merebut Tanah Kanaan, Dia tidak melupakan anak-anak dan keturunan mereka di masa yang akan datang (4:6). TUHAN meminta dua belas wakil (4:2)--yang melambangkan seluruh suku Israel--untuk terlibat. Mereka diminta mengambil batu dari sungai Yordan dan meletakannya di tempat mereka berkemah (4:8), sedangkan Yosua mengambil dan menyusun batu-batu untuk diletakan di tengah sungai (4:9). Maksud peletakan batu-batu itu jelas, yaitu supaya semua bangsa di bumi--termasuk anak cucu mereka--tahu bahwa tangan Tuhan itu kuat dan supaya mereka selalu takut kepada Tuhan (4:24). Yang terpenting bukan sekadar pendudukan Tanah Kanaan, tetapi terpeliharanya iman mereka sebagai umat pilihan Allah. Batu adalah benda mati yang dapat dipakai untuk memuliakan Allah bila ada orang yang mau menceritakan perbuatan Allah. Pada zaman Perjanjian Baru, saat perjamuan malam terakhir, Tuhan Yesus memerintahkan penyelenggaraan Perjamuan Kudus sebagai peringatan akan kematian Kristus yang telah menyelamatkan kita. Kematian Kristus perlu terus diberitakan sampai Ia datang kembali (Lukas 22:19-20, 1 Korintus 11: 23-26).
Berbagai cara Tuhan lakukan untuk membuat orang menjadi percaya, dengan mengirimkan pemimpin rohani, dengan berita kesaksian tentang kebesaran Allah, bahkan melalui benda mati. Tuhan menginginkan agar bukan hanya orang-orang yang saat ini menjadi umat-Nya saja yang mengenal Dia, tetapi agar semua bangsa di segala zaman mengenal kebesaran Tuhan dan menjadi takut (4:24). Saat Tuhan berkarya dalam hidup kita, karya Tuhan itu bukan hanya untuk kita saja, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Memajang hiasan bernuansa Kristen--termasuk memakai kalung salib--atau ikut dalam perjamuan kudus adalah hal yang baik, namun bila simbol-simbol itu hanya sekadar menjadi hiasan belaka atau sekadar diingat tanpa diberitakan, pemakaian simbol tersebut belum sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Apakah Anda telah ikut serta memberitakan kebesaran Allah dengan berbagai cara kepada orang lain agar banyak orang mengenal Allah dan bertumbuh dalam iman?