Simson jatuh hati kepada seorang perempuan bangsa Filistin dan ingin mengambil perempuan itu sebagai istrinya. Oleh karena itu, ia mengajak orang tuanya pergi menemani dia untuk melamar perempuan itu menjadi istrinya. Dari satu sisi, tindakan Simson mencari calon istri merupakan tindakan wajar bagi seorang pria dewasa yang sudah waktunya menikah. Di sisi lain, dalam pandangan orang tua Simson, tindakan itu keliru karena orang Israel dilarang mengambil istri dari bangsa Filistin, apa lagi Simson telah dikhususkan untuk menjadi nazir Allah dan ia bertugas menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Filistin (Hakim-hakim 13:5).
Apakah penentangan orang tua membuat Simson menghentikan keinginannya? Tidak! Simson tetap menikahi perempuan Filistin itu (14:8), Ia mengadakan pesta pernikahan (14:10), Akan tetapi, Simson dikhianati oleh istrinya sendiri dalam hal teka-teki yang ia berikan saat pesta pernikahan. Akibatnya, Simson membunuh tiga puluh orang di Askelon (14:19). Dengan penuh kemarahan, ia kembali ke rumah orang tuanya dan meninggalkan istrinya. Itulah gambaran kehidupan Simson yang menjadi "gerbang masuk" bagi panggilannya sebagai hakim yang membebaskan orang Israel dari tangan orang Filistin. Perhatikan bahwa tindakan membantai tiga puluh orang Filistin itu berasal dari TUHAN (14:4). Ingatlah bahwa walaupun tindakan Simson membantai orang Filistin itu berasal dari Allah, hal itu tidak berarti bahwa Tuhan merestui perbuatan salah yang dilakukan Simson. Tuhan tidak pernah berkompromi terhadap dosa. Tindakan Simson salah. Akan tetapi, Tuhan berdaulat untuk mengarahkan Simson, sehingga ia bertindak membebaskan orang Israel dari penindasan orang Filistin.
Jalan TUHAN tidak selalu bisa kita mengerti. Akan tetapi, jalan TUHAN selalu merupakan jalan yang terbaik bagi kita. Simson memilih jalan yang salah, sehingga riwayat hidupnya menyedihkan. Di balik kelemahan dan kesalahan Simson, TUHAN bisa melaksanakan rencana-Nya yang di luar nalar. Melalui kesalahan Simson, Tuhan justru melaksanakan rencana-Nya melakukan pembalasan terhadap bangsa Filistin yang telah menindas umat Israel. Kesalahan Simson tetap tidak bisa dibenarkan! Dia seharusnya tidak boleh jatuh cinta kepada seorang perempuan yang bukan anggota umat Allah. Apakah Anda saat ini sedang menempuh jalan yang sesat? Bila, ya, Anda harus segera bertobat dan kembali kepada jalan yang sesuai dengan kehendak Allah! Jalan yang salah selalu berujung pada akhir yang menyedihkan. Walaupun jalan Tuhan tidak selalu mudah, jalan Tuhan selalu membawa kepada kebaikan.