2 Samuel 10

TUHAN Melakukan yang Baik di Mata-Nya

1 September 2024
Pengantar Redaksi untuk GeMA edisi September-Oktober 2024

Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

Kita hidup dalam dunia yang terus berubah. Salah satu tonggak penting penanda perubahan adalah pandemi Covid-19. Perubahan terjadi dalam hampir segala bidang, terutama yang berkaitan dengan digitalisasi. Mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri bisa tergilas dan kebingungan. Pusat perbelanjaan yang tidak bisa cepat menyesuaikan diri menjadi sepi. Sebagian besar rakyat menghadapi kesulitan ekonomi. Hanya mereka yang cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang bisa berkembang dalam situasi saat ini. Gereja pun tidak luput dari perubahan. Gereja?terutama di kota besar?tidak bisa kembali pada situasi sebelum pandemi. Kondisi semacam ini menimbulkan kebingungan. Gedung gereja sebagai tempat berinteraksi anggota-anggota tubuh Kristus telah "diganggu" oleh konsep "menjaga jarak" yang didengungkan pada masa pandemi. Akibatnya, konsep umat Kristen sebagai satu tubuh pun menjadi kabur. Kesatuan antar anggota tubuh Kristus tak mungkin terwujud tanpa interaksi dalam wujud saling, menyapa, saling memperhatikan, dan saling menolong. Ibadah secara digital yang terpaksa dilakukan secara digital pada masa pandemi telah menghambat terjadinya interaksi antar anggota tubuh Kristus. Teknologi digital amat bermanfaat untuk membuat berita Injil tersebar tanpa sekat Akan tetapi, bila tidak diwaspadai, teknologi digital bisa menghambat interaksi langsung dan membuat tubuh Kristus terpecah-pecah.

Pada GeMA edisi ini, pembacaan kitab 2 Samuel dan kitab Mazmur akan dilanjutkan. Selain itu, kita akan merenungkan dua pasal pertama Surat 2 Korintus serta mengikuti seri renungan khusus "Reformasi Berkelanjutan" dalam rangka memperingati Hari Reformasi tahun ini. Walaupun surat 2 Korintus tidak mudah dimengerti, surat ini akan menolong kita untuk menyadari bahwa Allah bisa memakai kita untuk melayani Dia, walaupun kita memiliki kelemahan. Melalui seri renungan reformasi, kita akan bersama-sama memikirkan tentang reformasi yang masih perlu terus dilanjutkan pada masa kini.

Kami sangat bersyukur karena dengan anugerah Tuhan, GeMA edisi ini bisa tetap hadir untuk mendampingi pembaca dalam merenungkan firman Tuhan. Kami berterima kasih kepada semua penulis, penerjemah dan juga editor bahasa Mandarin yang telah memungkinkan buku renungan dwi bahasa ini bisa terus tersedia sampai saat ini. Semoga GeMA tetap menjadi berkat bagi kita semua.





Renungan GeMA 1 September 2024
TUHAN Melakukan yang Baik di Mata-Nya

Dalam tradisi Israel pada masa itu, janggut adalah simbol kedewasaan dan otoritas. Hanun?raja bani Amon yang menggantikan ayahnya yang meninggal?menghina Daud dengan mempermalukan para pegawai Daud yang diutus untuk menyampaikan pesan dukacita. Hanun?yang mendengarkan saran menyesatkan dari para pemuka bani Amon?mencurigai motivasi para utusan itu, sehingga ia menangkap mereka, mencukur setengah janggut mereka, memotong pakaian mereka di bagian tengah sampai pantat, lalu melepaskan mereka (10:3-4). Pengambilan keputusan itu berdampak besar terhadap Hanun. Ia sadar bahwa kini Daud sangat membenci mereka. Ketimbang mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki keadaan, ia malah mengumumkan perang dengan menyewa pasukan asing (10:6). Seperti Hanun, terkadang kita merespons kesalahan yang kita perbuat dengan amarah dan mengingkari, bukan mengakui, meminta maaf, dan berusaha meredakan amarah orang yang kepadanya kita telah bersalah. Hanun gagal mengusahakan perdamaian dan menghindari perseteruan.

Respons Daud terhadap ancaman serangan bani Amon ditunjukkan oleh Yoab, panglima perang Daud. Saat menghadapi musuh yang mengancam dari depan dan belakang, ia mengobarkan semangat para pejuang Israel untuk tetap menguatkan hati dan meneguhkan tekad dengan keyakinan bahwa jika mereka melakukan yang terbaik yang dapat mereka lakukan dengan segala sumber daya yang mereka miliki, TUHAN akan melakukan apa yang baik di mata-Nya (10:12b). Yoab sadar bahwa ia harus menggunakan semua sumber dayanya untuk menaati Tuhan, sekaligus memercayakan hasil akhir kepada TUHAN. Orang Amon akhirnya dikalahkan (10:14). Bahkan, ketika Hadadezer mengumpulkan orang Aram untuk berperang melawan Daud, TUHAN memberi kemenangan kepada Daud. Sobakh, panglima tentara Aram, dilukainya hingga mati (10:18), Sesudah itu, pasukan Aram memohon perdamaian dan takluk kepada Israel (10:19).

Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan beberapa hal kepada kita: Pertama, jika kita melakukan kesalahan, jangan menunda-nunda untuk memperbaikinya.

Kedua, saat kita menghadapi kesulitan, tetaplah lakukan yang terbaik. Ketiga, peganglah keyakinan bahwa TUHAN pasti melakukan hal yang terbaik bagi umat-Nya. Apakah Anda percaya bahwa keputusan TUHAN merupakan hal yang terbaik bagi diri Anda, sekalipun hal itu berarti bahwa Anda harus bergumul untuk mengatasi kesulitan? Saat menghadapi masalah, apakah Anda tekun berjuang dan tetap berusaha melakukan yang terbaik? Tenanglah! TUHAN memiliki rancangan yang terbaik bagi diri Anda! [Pdt. Martin Kurniawan]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design