Daud memenangkan peperangan karena pertolongan Allah. Ia berupaya, tetapi ia sadar bahwa ia tidak dapat mengandalkan kekuatan manusia (60:13). Orang yang memiliki iman seperti Daud, akan berkata, "Tanpa Allah, frustrasi." Kalimat ini berasal dari bahasa Latin "Nisi Dominus Frustra" yang terinspirasi dari Mazmur 127:1-2. Kalau bukan Tuhan yang membangun, mengawal, memberi makan, maka sia-sialah usaha manusia. Tanpa Allah yang menolong, sehebat apa pun kemampuan manusia, akhirnya adalah frustrasi. Saat kalah perang, Daud datang merendahkan diri dan meminta pertolongan Allah (60:4-5). Inilah sikap orang yang takut akan Allah. Ia tidak menyalahkan Allah saat kalah, tetapi ia merendahkan diri dan meminta belas kasihan Allah. Di tengah situasi yang tidak baik, Daud tetap beriman kepada Allah. Di ayat 6, ia berkata, "Tetapi, kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kauberikan tanda, supaya mereka melarikan diri dari panah. Sela" Kata tanda di sini berarti panji-panji atau yang dikenal sebagai banner. Kata ini mengingatkan kita pada sebutan Musa kepada Allah dalam Keluaran 17:15, "Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya, "TUHANlah panji-panjiku!" Pada waktu itu, orang Amalek datang dan memerangi orang Israel. Peperangan itu dimenangkan oleh orang Israel karena pertolongan TUHAN. Sebutan TUHANlah panji-panjiku menjadi sumber kekuatan bagi umat Allah saat berperang melawan musuh. Panji-panji yang diusung oleh bangsa-bangsa menunjukkan kekuatan, kehormatan, deklarasi, dan identitas mereka. Orang Israel tidak memiliki panji-panji atau lambang-lambang tertentu untuk menunjukkan identitas mereka. Allah yang menyelamatkan mereka adalah identitas mereka. Mereka adalah umat yang bergantung pada Allah. Sumber kekuatan dan kehormatan mereka adalah Allah sendiri.
Keteguhan iman Daud kepada Allah tidak sia-sia. Allah berfirman bahwa Ia adalah Pemilik Israel dan Yehuda (60:8-9). Bangsa Edom dan Moab yang angkuh akan direndahkan sedemikian rupa. Allah berfirman, "Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Kulemparkan kasut-Ku, karena Filistea Aku bersorak-sorai." (60:10). Kata "tempat pembasuhan" dan "kasut" menunjuk pada kondisi budak yang rendah. Di dalam 1 Tawarikh 18: 1-13, dicatat kisah tentang bagaimana Daud mengalahkan musuh-musuhnya karena pertolongan Allah. Meskipun sempat mengalami kesulitan, pada akhirnya, Allah memberikan kemenangan kepada Daud dan orang Israel.
Apakah Allah sudah menjadi panji-panji dalam hidup Anda? Apakah Allah dimuliakan melalui keberhasilan Anda? Saat situasi tidak baik, apakah Anda tetap memercayai Allah?