Mazmur ini membicarakan ucapan syukur atas berkat rohani dan jasmani yang diterima umat Allah. Meskipun berkat jasmani yang dimaksud tampaknya adalah berkat atas panen dan hasil bumi, menarik untuk diperhatikan bahwa mazmur ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah yang telah menghapus dosa manusia, disertai kesadaran bahwa manusia tidak dapat menghapus dosanya sendiri (65:3-4). Mazmur ini juga diawali dengan ucapan syukur karena Allah mengizinkan pemazmur untuk datang dan tinggal di pelataran Rumah Allah (65:5). Pemazmur mengakui bahwa Allah adalah penyelamat umat-Nya dan Ia melakukan perbuatan-perbuatan dahsyat di bumi (65:6-9). Bagi pemazmur, memiliki Allah yang besar dan dahsyat merupakan kebahagiaan dan berkat yang luar biasa, sehingga berkat rohani disebut lebih dahulu. Berkat rohani dipandang lebih berharga daripada berkat jasmani. Pengampunan dosa tidak dapat dibeli. Meskipun seseorang memiliki seluruh dunia, ia tidak dapat menebus dosanya sendiri, ia membutuhkan pengampunan Allah. Seseorang dapat datang kepada Allah bukan karena kehebatan atau jabatan yang ia miliki, melainkan karena anugerah Allah melalui pengurbanan Yesus Kristus yang telah membuka pintu bagi kita untuk datang menghadap Allah (Ibrani 10:19-21). Banyaknya berkat materi yang kita miliki tidak dapat membuat kita bisa menemukan Allah di luar Yesus Kristus.
Setelah mengucap syukur atas berkat rohani, pemazmur melanjutkan dengan mengucap syukur atas berkat jasmani yang Allah limpahkan bagi umat-Nya. Sungguh, Allah itu amat baik! Ia memberikan berkat rohani dan jasmani kepada umat-Nya! Ia membuat tanah menjadi subur dan memperkaya dengan hasil yang berlimpah (65:10). Sepanjang tahun Allah memberkati dan tidak membiarkan umat-Nya mengalami kekurangan (65:12). Pemazmur menyadari bahwa manusia harus berusaha mendapatkan berkat jasmani, namun sumber berkat jasmani itu adalah Allah sendiri. Kalau Allah tidak memberkati, upaya manusia akan sia-sia. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas berkat rohani dan berkat jasmani yang kita terima. Bila berkat jasmani yang kita terima tidak sebanyak yang diterima oleh orang lain, jangan merasa iri atau menggerutu karena melalui kondisi itu, Allah ingin agar kita selalu bergantung kepada Dia dan kita tidak menjadi sombong (Bandingkan dengan Amsal 30:8-9). Di dalam kehidupan Anda, mana yang lebih utama: berkat jasmani atau berkat rohani? Apakah Anda berdoa agar Anda makin bertumbuh secara rohani, termasuk dalam hal ibadah? Apakah Anda berdoa juga agar Anda terus bertumbuh dalam pelayanan?