2 Timotius 3:10-17

Landasan Reformasi: Alkitab

25 Oktober 2024
GI.Purnama

Reformasi Berkelanjutan

Pada tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther mengemukakan 95 dalil yang mengecam praktik bergereja pada masa itu yang telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Pemicu utama protes tersebut adalah adanya penjualan surat pengampunan dosa yang dilakukan untuk mengatasi krisis keuangan yang dihadapi gereja saat itu. Gereja pada masa itu lupa bahwa praktik bergereja harus dilandasi oleh ajaran Alkitab. Salah satu ajaran Alkitab yang amat mendasar adalah bahwa keselamatan itu merupakan anugerah Allah yang hanya bisa diterima melalui iman (Efesus 2:8-9). Keselamatan tidak bisa dibeli dengan uang! Oleh karena itu, praktik penjualan surat pengampunan dosa adalah penyimpangan terhadap ajaran Alkitab yang harus ditolak!

Apa yang dilakukan Luther itu memicu pembaruan gereja di seluruh Eropa dan melahirkan gereja-gereja reformasi yang kemudian disebut sebagai Gereja Protestan. Setelah reformasi berlangsung selama lebih dari 500 tahun, ajaran yang menyimpang dari ajaran Alkitab terus bermunculan. Oleh karena itu, gereja harus terus memperbarui dirinya. Reformasi harus terus berkelanjutan! Mengapa penyimpangan dari ajaran Alkitab tidak pernah berhenti? Penyimpangan akan terus ada karena Iblis terus bekerja tanpa kenal lelah (bandingkan dengan 1 Petrus 5:8).

Dalam rangka memperingati Hari Reformasi tahun ini, kita akan bersama-sama mengingat kembali landasan reformasi, motif reformasi, dan reformasi yang diperlukan pada masa kini. Karena masalah reformasi ini amat luas, maka kita akan membatasi perenungan kita. Pada masa kini, kita bisa mendapat dan mencari berbagai informasi. Akan tetapi, kita akan mudah tersesat bila kita tidak memiliki landasan yang tepat. Oleh karena itu, dalam seri renungan khusus reformasi ini, kita akan bersama-sama merenungkan tiga landasan reformasi, yaitu Alkitab, anugerah Allah, dan iman. Dalam melakukan reformasi, kita perlu mengingat bahwa motif kita bukanlah memojokkan orang yang berbeda pendapat dengan kita. Oleh karena itu, kita akan merenungkan tiga motif reformasi, yaitu mengasihi, mengusahakan kesatuan, dan memuliakan Allah. Reformasi yang perlu dilakukan gereja pada masa kini amat luas. Akan tetapi, dalam seri renungan ini, kita hanya akan memusatkan perhatian kita pada satu hal saja, yaitu partisipasi umat non-rohaniwan. Pada zaman Martin Luther, umat non-rohaniwan dipandang sebagai kaum awam yang bodoh. Reformasi Martin Luther menentang pendapat semacam ini. Dia mengingatkan kembali mengenai keimaman orang percaya (lihat 1 Petrus 2:9). [GI.Purnama]

Landasan Reformasi: Alkitab (Menjelang Reformasi)
Jumat, 25 Oktober 2024

Bacaan Alkitab hari ini:
2 Timotius 3:10-17

Alkitab adalah pedoman tertinggi bagi kepercayaan (doktrin) dan tingkah laku (etika) Kristen. Kepercayaan Kristen yang benar dan tingkah laku Kristen yang benar harus dilandasi oleh ajaran Alkitab. Oleh karena itu, reformasi pun harus dilandasi oleh Alkitab. Bahkan, reformasi harus dipandang sebagai gerakan untuk memperbaiki keyakinan serta praktik hidup—baik menyangkut orang Kristen sebagai individu maupun gereja sebagai komunitas—agar menjadi sesuai dengan ajaran Alkitab. Pada masa kini, ajaran Alkitab sering dipalsukan oleh berbagai ajaran yang tampak baik, tetapi menyesatkan. Misalnya, ada ajaran yang ingin memaksimalkan potensi diri dengan membangun keyakinan pada diri sendiri. Kita memang harus membangun kemampuan diri kita. Akan tetapi, sumber kekuatan kita bukan pada diri kita sendiri, tetapi pada Allah yang memberi kekuatan. Kita mengembangkan kemampuan diri kita bukan supaya kita bisa benar-benar mandiri, tetapi kita harus mengembangkan kemampuan diri kita dengan menundukkan diri dan tetap bergantung kepada Allah.

Kita harus meyakini bahwa Alkitab itu diilhamkan Allah, sehingga kita harus memandang apa yang diajarkan Alkitab sebagai kehendak Allah bagi diri kita. Oleh karena itu, yang paling penting untuk diajarkan dalam gereja, sekolah Kristen, persekutuan Kristen, dan keluarga Kristen adalah ajaran Alkitab. Standar benar-salah dan standar untuk mengevaluasi apa yang kita lakukan juga harus selaras dengan ajaran Alkitab. Visi hidup kita juga harus didasarkan pada ajaran Alkitab. Bila kita tidak berpegang teguh pada ajaran Alkitab, kita akan mudah diombang-ambingkan oleh beraneka ragam ajaran yang menarik, walaupun ajaran itu tidak selaras dengan ajaran Alkitab. Orang Kristen sebagai perorangan dan gereja sebagai komunitas harus terus mereformasi diri. Akan tetapi, perlu selalu diingat bahwa landasan reformasi bukan keuntungan materi, kenyamanan, kekuasaan, atau keamanan, tetapi penyelarasan dengan ajaran Alkitab.

Apakah kehidupan Anda sudah dilandasi oleh ajaran Alkitab? Apakah Anda secara rutin membaca, mempelajari, dan merenungkan Alkitab? Apakah ada ayat-ayat Alkitab yang Anda hafalkan? Apakah Anda setia dan tekun mendengarkan khotbah atau ajaran yang didasarkan pada ajaran Alkitab? Apakah ada aspek tertentu dalam kehidupan Anda yang perlu Anda sesuaikan dengan ajaran Alkitab? Sebagai komunitas orang percaya, apakah gereja Anda sedang berjuang untuk menerapkan ajaran Alkitab? Apakah kegiatan di gereja Anda digerakkan oleh ajaran Alkitab? Apakah Alkitab telah menjadi sumber otoritas dalam mengevaluasi dan merencanakan kegiatan Anda dan gereja Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design